APPSI: Masyarakat Tidak Miliki Nasionalis Terhadap Beras
Masyarakat tidak punya rasa nasionalis, yang penting ada beras
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran menilai masyarakat Indonesia tidak miliki rasa nasionali terhadap beras. Menurutnya, bangsa Indonesia lebih memilih beras impor yang harganya lebih murah dibanding harga beras lokal.
"Masyarakat tidak punya rasa nasionalis, yang penting ada beras," kata Ngadiran di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (1/2/2014).
Ngadiran menuturkan, rasa nasionalis terhadap beras itu harus ditegakkan. Menurut dia, hal itu untuk melindungi para petani dan juga meminimalisir maraknya beras impor di Indonesia.
"Kita semua harus menyadari bahwa nasionalis kita betul-betul ditegakkan," tuturnya.
Sebelumnya, pemerhati Pertanian, Khudori menilai wajar permintaan beras impor banyak diminati masyarakat dibanding dengan beras lokal. Hal itu yang menurutnya, banyak terjadi impor beras di Indonesia karena harga beras impor lebih murah dibanding beras lokal.
"Sampai hari ini beras domestik masih lebih mahal dibanding beras impor," kata Khudori.
Khudori menuturkan, masuknya beras impor tersebut akan menguntungkan pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan perbedaan harga. Ia mencontohkan, misalnya perbedaan harga beras impor dan lokal adalah Rp 1.000 dipasaran.
"Kalau impor 1 juta ton maka keuntungannya bisa Rp 1 triliun," tuturnya.