Anak Konglomerat Incar Kursi Senayan
Kursi Dewan yang hanya berjumlah 560 diperebutkan sekitar 6.607 calon anggota legislatif.
Penulis: Ade Mayasanto
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kursi Dewan di Senayan kian seksi di 2014. Kursi Dewan yang hanya berjumlah 560 diperebutkan sekitar 6.607 calon anggota legislatif.
Aryo Djojohadikusumo, caleg dari Partai Gerindra merupakan satu dari ribuan caleg yang membidik kursi dewan di Senayan. Putra konglomerat di Indonesia, Hashim Djojohadikusumo itu memperebutkan kursi dewan di dapil Jakarta 3.
Dapil Jakarta 3 meliputi wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu. Di dapil ini, Aryo bakal bertarung dengan 'bintang-bintang'. Mereka yang berada di dapil 3 adalah Adang Daradjatun (PKS), Effendi Simbolon (PDIP), Richard Sam Bera (PDIP, mantan atlet & pemred FHM), Tantowi Yahya (Golkar, artis), MS Ralie Siregar (Gerindra, ex dirut RCTI), Marzuki Alie (Demokrat, ketua DPR), Panangian Simanungkalit (Demokrat, guru properti) dan Farhat Abbas (Demokrat, pengacara).
Selain itu, masih terdapat pula Andi Nurpati (Demokrat, ex KPU); Ida Royani (PAN, artis lawas/desainer); Mat Solar (PPP, artis); David Chalik (Hanura, artis); Muhammad al-Khaththath (PBB, sekjen FUI, ex Hizbut Tahrir); Rani (PKPI, penyanyi lagu Mandarin); dan Jane Shalimar (Nasdem, artis).
Berbekal data tersebut, pertarungan ditengarai bakal menarik. Keponakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto ini menyebut, agar dapat terpilih sebagai anggota dewan diperlukan dana sedikitnya Rp 6 miliar.
"Di dunia ini tidak ada demokrasi yang murah. Saya akan terbuka kepada kalian semua, biaya kampanye yang saya keluarkan minimal Rp 6 miliar," ujar Aryo di sela-sela acara diskusi di Jakarta, Minggu (26/1) lalu.
Menurutnya, anggaran tersebut digunakan untuk memperoleh dukungan minimal 210.000 suara dari daerah konstituennya, yaitu Daerah Pemilihan DKI Jakarta III. Ia menambahkan, setidaknya diperlukan 210.000 kaus, topi, kartu nama, dan stiker sebagai media sosialisasi visi dan misinya.
Di samping itu, ia mengaku memiliki tim khusus yang bertugas untuk menyosialisasikan visi dan misinya. Tim khusus tersebut diisi oleh 150 orang dari berbagai kalangan baik yang bekerja di sekitarnya secara langsung maupun yang terjun di lapangan.
Bukan sekedar untuk anggaran sosialisasi, tambah Aryo, setiap hari ia harus mengeluarkan uang Rp 5 juta untuk biaya operasional delapan mobil ambulans miliknya. Mobil tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan layanan ambulans gratis bagi masyarakat.
Seperti apa stretagi putra paling tajir se-Indonesia ini menuju Senayan, ikuti Tribun Live Chat pada Selasa (4/2/2014), pukul 15.00 WIB. Silakan klik livechat.tribunnews.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.