Fordis: Jangan Jadikan Dahlan Iskan Tumbal Pencitraan Demokrat
Jelang berakhirnya konvensi disebutkan hampir tak ada peserta konvensi yang bisa menandingi elektabilitas Dahlan Iskan.
Penulis: Muhammad Barir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat dinilai sedang berada di tubir jurang. Jelang berakhirnya konvensi yang telah mengelilingi wilayah Indonesia, disebutkan hampir tak ada peserta konvensi yang bisa menandingi elektabilitas Dahlan Iskan.
Ketua Umum Forum Dahlan Iskan (Fordis) Gandhi Parapat mengatakan, sejak dimulai konvensi yang gegap gempita pada akhir Agustus 2013, 11 nama yang ikut dalam konvensi ternyata tak kunjung bisa mengangkat pamor Partai Demokrat. Kalaupun ada, hanya nama Dahlan Iskan yang bisa disebut.
Tidak mengherankan, karena jauh sebelum konvensi digelar, Menteri BUMN ini sudah punya pamor lewat berbagai gebrakan yang dia buat. Bahkan, menurut sebuah survei pada akhir Desember tahun lalu, jika tak ada masalah, Dahlan dipastikan bakal memenangkan konvensi ini.
"Dari nama capres peserta Konvensi Partai Demokrat, yang keluar sebagai pemenang adalah Dahlan Iskan dengan perolehan suara sebesar 16,9 persen. Elektabilitas Dahlan tertinggi di peserta konvensi, itu hasil riset Pol-Tracking Institute," kata Gandhi dalam keterangan persnya, Jumat (7/2/2014).
Namun, nama terakhir ini pula yang sekarang sedang terancam posisinya di ajang konvensi. Dengan akumulasi masalah yang diduga sebagai upaya pendongkelan Dahlan dari daftar peserta konvensi, untuk menjadi tumbal pencitraan partai demokrat.
"Apalagi konvensi Demokrat ini tak jelas siapa yang memilihnya, pengurus partaikah atau dewan pembinanya. Karena kokohnya nama Dahlan Iskan sebagai pemuncak dalam berbagai survei kandidat capres Partai Demokrat, telah membuat semua peserta Konvensi khawatir," ucapnya.
Meski demikian, Gandhi mengakui, citra demokrat di mata publik akan naik karena konvensi diikuti tokoh-tokoh lintas partai. Namun di lain pihak mempertanyakan aturan konvensi yang tidak jelas dan para Peserta konvensi termasuk Dahlan akan menjadi korban strategi pencitraan Demokrat.
"Bila Dahlan tidak di unggulkan, berarti konvensi terzalimi dan tidak besyukur terhadap Dahlan yang masih ada dalam memberi semangat kepada masyarakat luas dan berpengharapan yang tidak pernah putus asa menghadapi tantangan," ujarnya.
Untuk itu, Fordis berharap kepada Dahlan agar tidak putus asa menghadapi tantangan dan kepada panitia Konvensi Dahlan adalah contoh yang tidak pernah berharap apapun hasilnya dari konvensi.
"Dahlan adalah seorang menteri yang polos dan banyak pengharapan masyarakat di pundaknya. Karena Dahlan masih berprinsip bagaimana membangun bangsa dan negara ini mencapai masyarakat adil dan makmur," katanya.