Nama KRI Usman-Harun Tidak untuk Bangkitkan Emosi Lama
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko menegaskan tidak bermaksud membuka emosi lama
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko menegaskan tidak bermaksud membuka emosi lama terkait pemberian nama KRI Usman Harun. Nama tershebut berdasarkan tradisi yang dikembangkan di Angkatan Laut (AL) sebagai penghormatan terhadap pahlawan nasional.
"Itu urusan internal kita. Tujuannya bukan untuk membangkitkan emosi," tegas Moeldoko, Jumat (7/2/2014).
Seperti diketahui, Menteri Luar Negeri Singapura, K Shanmugam, menyampaikan keberatannya kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa.
Menurut Shanmugam, penamaan ini akan melukai perasaan rakyat Singapura, terutama keluarga korban dalam peristiwa pengeboman MacDonald House di Orchard Road, Singapura pada 1965.
Usman Harun diambil dari nama dua anggota KKO (Komando Korps Operasi, sekarang Marinir), Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said yang mengebom MacDonald House di Orchrad Road yang menewaskan tiga orang pada masa konfrontasi dengan Malaysia, pada 1965. Keduanya dieksekusi di Singapura pada 17 Oktober 1968.
Namun, begitu tiba di Tanah Air keduanya dielu-elukan sebagai pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Untuk menghormati jasa ketiganya, TNI Aangkatan Laut memakai nama mereka untuk menamai kapal baru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.