Anak Muda Tidak Ikut Memilih, Lonceng Matinya Demokrasi
Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Thohari menyebut sudah waktunya bagi para pemilih muda yang memiliki cita-cita membangun bangsa
Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Thohari menyebut sudah waktunya bagi para pemilih muda yang memiliki cita-cita membangun bangsa untuk secara aktif masuk ke dalam sistem politik di Indonesia.
Menurutnya pemikiran-pemikiran generasi muda amat penting dan bermanfaat besar bagi arah pembangunan bangsa.
"Kalau sampai para pemilih muda tidak ada yang tertarik masuk politik, itu lonceng kematian bagi demokrasi Indonesia," ujar Hajriyanto dalam Acara Jelajah Rock The Vote Indonesia "Aku Untuk Nusantara" di Perpustakaan Pusat UI, Depok, Minggu (9/2/2014).
Hadjriyanto menyebut, ketika orang-orang baik dan berkualitas memilih untuk tidak berpartisipasi dalam membangun sistem yang sehat, maka yang terjadi kemudian adalah penyelenggaraan negara akan dikendalikan oleh orang-orang yang tidak layak.
"Jangan meratap kalau kemudian lembaga politik diisi orang-orang yang tidak baik," imbuhnya.
Oleh karenanya, generasi muda yang memiliki visi yang baik untuk membangun bangsa harus terjun langsung dan mengisi lembaga-lembaga politik untuk mewujudkan visi mereka tersebut.
Kesadaran berpolitik menjadi sebuah keniscayaan untuk mencegah lembaga-lembaga politik diisi orang-orang tidak bertanggung jawab yang tidak layak masuk dalam sistem politik Indonesia.
"Maka sebagaiu tanggung jawab tidak ada pilihan lain bagi generasi muda untuk berpartisipasi dalam politik. Mentalitas di luar pagar harus diakhiri, kitah harus mulai masuk ke dalam pagar," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.