Gerindra Bantah Pecah Suara Dukungan Kepada Jokowi
Partai Gerindra membantah sedang memecah suara dukungan kepada Gubernur DKI Joko Widodo.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra membantah sedang memecah suara dukungan kepada Gubernur DKI Joko Widodo. Diketahui, Jokowi yang merupakan kader PDIP merajai hasil survei elektabilitas calon presiden.
"Sekarang kan, sebelum pileg kan relatif sulit untuk memastikan siapa yang menjadi pasangan wapresnya Prabowo. Harus sesudah Pileg," kata Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/2/2014).
Martin mengatakan saat ini pihaknya sedang mengumpulkan informasi dan mengevaluasi calon wakil presiden. Untuk itu, ia membantah bila ada pihak yang menyebut Gerindra menjegal Jokowi.
"Saya kira itu berlebihan, engga ada kaitannya, sebab kita juga engga tahu siapa yang akan menjadi capres yang akan datang, kita belum tau, nah yang baru menyatakan resmi mengusung hanya Golkar dan Gerindra," tuturnya.
Sebelumnya, Pengamat Politik Arbi Sanit menilai Partai Gerindra ingin menjegal Gubernur DKI Joko Widodo melalui perjanjian Batu Tulis. Saat ini kader PDIP Jokowi memang merajai hasil survei elektabilitas calon presiden pada pemilu 2014.
"Ini mau mematikan Jokowi lewat PDIP. Sudah jelas kan? Orang tidak ada buktinya kenapa diungkit lagi?" kata Arbi di Galeri Cafe, Jakarta, Minggu (16/2/2014).
Menurut Arbi, belum ada tokoh yang dapat menyaingi Jokowi dalam pemilihan presiden 2014. Meskipun peluang Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto masih terbuka sebagai pesaing Jokowi.
"Belum ada saya rasa. Belum ada yang cocok jadi pesaing jokowi. Kalaupun ada paling ya Prabowo, tapi itu tipis sekali. Dan prabowo tidak pantas jadi pesaing Jokowi karena punya kesalahan masa lalu," kata Arbi.