Brigjen (Purn) Mangisi Mengaku Sering Traktir Pembantu Roti dan Bakso
istrinya sudah memperlakukan para pekerja di rumahnya sangat manusiawi
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigjen Pol (Purn) Mangisi Situmorang membantah bila istrinya melakukan penyekapan dan penganiayaan terhadap para Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang berada di kediamannya.
Ia menilai sebaliknya, bila istrinya sudah memperlakukan para pekerja di rumahnya sangat manusiawi.
Mangisi saat bertatap muka dengan wartawan di Restoran Delima, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/2/2014) bercerita bahwa para pekerjanya bekerja seperti layaknya PRT-nya pada umumnya.
"Pagi-pagi mereka bersih-bersih rumah, bersih-bersih halaman," ucap Mangisi.
Mantan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri ini pun menuturkan bila ada pedagang roti lewat di depan rumahnya, para pekerjanya pun mengambil roti, kemudian setelah dianggap cukup mereka meminta uang kepada majikannya untuk membayar roti yang sudah diambil para pekerja.
"Pekerja itu sudah dengan roti dipegangnya, jadi tinggal dia datang, tagih dia, pak bayar roti pak, berapa? Kadang-kadang Rp 150 ribu kadang Rp 250 ribu," ujarnya.
Bahkan mereka pun makan nasi setiap harinya tiga kali, meskipun sudah makan roti di pagi harinya.
"Setelah dia makan roti siang makan nasi, makan nasi tetap tiga kali meskipun sudah makan roti," ujarnya.
Setelah itu, sore harinya bersama dengan istrinya, para pekerja rumah berbondong-bondong manggil tukang bakso.
"Selesai makan bakso saya ditagih lagi Rp 180 ribu, Rp 200 ribu," ujarnya.
Ia menganggap bahwa apa yang sudah dilakukan istrinya justru lebih berperikamanusiaan dalam melakukan para pekerjanya.
"Saya anggap istri saya sudah melebihi kasih sayangnya kepada orang-orang yang bekerja. Bila dianggap terjadi penyekapan, saya kira nggak tepat," katanya.