TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 16 Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang bekerja di kediaman Brigjen Pol (Purn) Mangisi Situmorang kini berada di Kementrian Sosial (Kemensos) Wilayah Jawa Barat yang terletak di Cipayung sambil menunggu keluarganya yang datang menjemput.

"Terhadap para PRT, pada hari Sabtu sudah diserahkan ke Kementrian Sosial wilayah Jawa Barat, Cipayung. Penanganannya untuk sehari-hari dikoordinasikan antara Pihak Polri atau Polres Bogor Kota dan Kementrian Sosial sambil menunggu penanganan lebih lanjut," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2014).

Untuk teknis bagaimana mengembalikan 16 PRT yang kini ditampung di Kementerian Sosial Bogor, tentu kepolisian akan menunggu perkembangan selanjutnya.

"Apakah nanti mereka dijemput atau diantar ke keluarga itu kita lihat perkembangan lebih lanjut, yang jelas sampai saat ini kita masih melakukan penyelidikan dan penanganan kasus ini," ujarnya.

Kepolisian pun melakukan pemeriksaan terhadap Brigjen Pol (Purn) Mangisi Situmorang serta istrinya yang bernama Mutiara. Hingga saat ini kepolisian masih menggali informasi dari semua pihak. Belum ada tersangka dalam kasus tersebut.

Dugaan adanya tindak pidana penganiayaan dan penyekapan terhadap sejumlah PRT di kediaman Brigjen (Purn) polisi Mangisi Situmorang mencuat setelah adanya laporan dari korban berinisial Yuliana (19).

Didampingi keluarganya, Yuliana melapor ke Polres Bogor Kota, Jumat (14/2/2014). Kepada polisi ia mengaku disekap dan dianiaya majikannya yang tiada lain isteri dari Brigjen (Purn) polisi Mangisi Situmorang berinisial M.

Kemudian, Yuliana pun mengaku bahwa masih ada sejumlah PRT lain dikediaman purnawirawan polisi tersebut. Kemudian polisi pun mendatanginya dan ternyata benar. Kemudian 16 PRT lainnya pun dimintai keterangan oleh polisi di Polres Bogor Kota, tetapi mereka enggan kembali ke kediaman MS yang terletak di Bogor, Jawa Barat.