Risma-Wisnu Masih Beku Meski Sudah Ditemui Mega
Risma memilih menutup mulut rapat lalu pergi meninggalkan ruangan usai acara. Risma memilih pintu lain dari Megawati saat keluar ruangan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Surya, Musahadah
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini hanya diam saat ditanya soal kelegowoannya diminta Megawati Soekarnoputri untuk akur dengan Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana.
Pertanyaan dilontarkan wartawan saat Risma menemani Megawati dan Jokowi yang hadir di Universitas Surabaya (Ubaya) guna memberikan ceramah di kuliah tamu "Memperkokoh Kebhinekatunggalikaan" di Kampus Ubaya, Sabtu (1/3/2014).
Wali Kota perempuan pertama Surabaya yang juga hadir di kuliah tamu itu memilih menutup mulut rapat-rapat sambil pergi meninggalkan ruangan usai acara.
Risma sengaja memilih pintu lain dari Megawati saat keluar ruangan dan langsung meninggalkan Ubaya tanpa menunggu Mega di satu ruangan yang disediakan.
Kebekuan juga terlihat dari Wisnu. Ia juga tak mau memberikan komentar. Pertemuan antara Mega, Risma, dan Whisnu ini awalnya diduga atas inistiaf Ubaya mengingat kampus yang berlokasi di daerah Tenggilis ini memiliki kedekatan dengan mantan Presiden ke 5 RI itu. Mega penah hadir di kampus tersebut Tahun 1997.
Tetapi hal itu dibantah Rektor Ubaya Prof Joniarto Parung. Menurutnya, undangan kuliah tamu ke Mega dan Jokowi sudah diberikan sekitar tiga bulan lalu. ”Kebetulan sekarang kok pas, ada momennya,” kata Joni usai acara.
Kuliah tamu ini merupakan rangkaian dari kegiatan menyambut Pemilu 2014 dan sebelumnya Ubaya juga telah mengundang tokoh-tokoh yang memiliki peluang maju sebagai Presiden, yakni Aburizal Bakrie, dan Dahlan Iskan.
”Ubaya dikenal dengan kampus multiculture karena itu yang diundang putri-putri bangsa yang memiliki visi multi kultur dan siap dengan Kebhinekaan,” katanya.