Isak Tangis dan Doa Istri Iringi Jenazah Sertu Imam ke Liang Lahat
Tembakan Salvo mengiringi penurunan jenazah Sersan Kepala Anumerta Imam S ke liang lahat.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Korban tewas ledakan gudang amunisi Lantamal III Pondok Dayung, Sertu Imam Syafei, ke peristirahatan terakhir. Sertu Imam dimakamkan dengan prosesi upacara militer di TPU Perwira, Bekasi Utara, Jawa Barat, Kamis (6/3/2014) pukul 11.00 WIB.
Tembakan Salvo mengiringi penurunan jenazah Sersan Kepala Anumerta Imam S ke liang lahat. Pemakaman Sertu Imam diikuti oleh ratusan personel TNI AL dipimpin oleh inspektur upacara Letnan Kolonel Suharto.
Selain itu, anggota keluarga, puluhan warga, dan Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya Hari Bowo, turut menghadiri prosesi pemakaman sang teknisi kapal perang Lantamal III tersebut.
Istri almarhum, Sirum (44), ketiga anak, dan kerabat dekat, tampak tak kuasa menahan tangis saat jenazah diturunkan ke liang lahat. Sesekali sang istri terisak sembari melafalkan doa dengan terbata.
Pihak TNI AL menaikkan pangkat satu tingkat Imam Syafei menjadi Sersan Kepala karena ia meninggal saat menjalankan tugas.
Kolonel Muhamad Ricard, Wakil Komandan Pengkalan Utama TNI AL III, Jakarta, mengatakan, upacara militer merupakan penghormatan terakhir kepada almarhum saat dimakamkan. "Musibah tak bisa diduga, keluarga sudah ihklas," kata dia usai prosesi pemakaman, Kamis, 6 Maret 2014.
Bintara Serka Anumerta Imam S meninggal dunia di tempatnya bekerja, Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Pangkalan Utama TNI AL III, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (5/3/2014) siang kemarin.
Warga Kavling Rawa Silam I RT 8 RW 6 Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara itu tewas akibat terkena ledakan hebat yang terjadi di gudang senjata tempatnya bekerja.
Serka Imam S berpulang dengan meninggalkan seorang istri, Sirum (44) dan tiga orang anak, yakni Syafii Yatiningrum (21), Alief Nur Anggraeni (14), Santang Suhartono (3), dan seorang cucu.
Selain Serka Imam S, lebih dari 80 orang mengalami luka-luka akibat ledakan di gudang amunisi tersebut. Hingga saat ini, pihak TNI AL belum bisa memastikan penyebab ledakan itu.