Polisi Minta Perayaan Nyepi dan Festival Ogoh-ogoh Tidak Dipolitisasi
Masa kampanye legislatif akan terselang Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 31 Maret 2014
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Masa kampanye legislatif akan terselang Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 31 Maret 2014. Kepolisian Bali mengimbau supaya dalam perayaan Nyepi tidak ada politisasi baik dari calon legislatif maupun partai politik.
"Pada masa kampanye nanti ada Hari Raya Nyepi, ini harus diwaspadai, karena pada waktu sela-sela perayaan Nyepi ada pawai ogoh-ogoh. Ini jangan dimasuki juga dengan warna-warna tertentu," kata Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Djoko Hariutomo, saat berbincang dengan wartawan di Mapolresta Denpasar, Bali, Rabu (5/4/2014).
Dikatakannya perayaan Nyepi memang hanya satu hari. Tetapi pada faktanya perayaan hari keagamaan tersebut berlangsung tiga hari, satu hari sebelum perayaan Nyepi, perayaan Nyepi, dan satu hari setelah perayaan Nyepi yang biasanya disemarakkan dengan pawai ogoh-ogoh.
"Para pemangku adat sepakat bahwa dalam festival budaya ogoh-ogoh tidak dipolitisasi," ucapnya.
Dalam Pemilu 2014 di wilayah Polresta Denpasar akan ada 1.384 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kapolresta berprinsip bahwa semua harus dinyatakan rawan sehingga tidak mengendurkan antisipasi anggota di lapangan dalam pengamanannya.
"Kita sudah berkoordinasi dan melaksanakan pertemuan dengan pemimpin parpol melaksanakan penandatanganan Pemilu damai, termasuk mengunjungi DPC. Di setiap kecamatan sudah melaksanakan pernyataan damai dari caleg di masing-masing Polsek," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.