Sukardi Rinakit: Megawati Ingin Jokowi Selamat
Megawati Soekarnoputri memperhitungkan segala sesuatunya dengan cermat.
Editor: Ade Mayasanto
Padahal, dalam praksis, figur orang nomor dua tersebut sangat menentukan kualitas pemerintahan dalam memanggul konstitusi.
Bahkan, kejayaan Kerajaan Majapahit di bawah kendali Raja Hayam Wuruk, misalnya, meski ada kontroversi di dalamnya, melekat peran signifikan Patih Gadjah Mada. Ini berlaku juga untuk Bung Hatta dan Jusuf Kalla ketika menjadi wakil presiden.
Sehubungan dengan hal tersebut, kombinasi karakter presiden dan wakil presiden yang komplementer menjadi penting. Hayam Wuruk yang kalem, pemerintahannya menjadi moncer ketika didampingi Gadjah Mada yang aktif jika tidak boleh disebut agresif.
Bung Karno menjadi seimbang ketika didampingi Bung Hatta dan Susilo Bambang Yudhoyono bergerak lebih dinamis ketika didampingi Jusuf Kalla.
Dengan istilah lain, apabila calon presidennya, meminjam istilah Buya Syafii Maarif berkarakter "rem", calon wakil presidennya harus seperti "gas". Dengan demikian, ada keseimbangan. Namun, kalau karakter keduanya sama, seperti pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, pemerintahan dipastikan akan lamban.
Dengan ilustrasi itu, selain figur calon presiden, kini sudah saatnya perhatian juga harus diletakkan pada sosok calon wakil presiden. Para tokoh yang mempunyai ketegasan sikap dan sudah selesai dengan dirinya layak untuk dimunculkan.
Sementara itu, mari kita menunggu sejenak Megawati yang sedang menuntun kader terbaiknya selamat ketika menyeberang jalan.
SUKARDI RINAKIT, Pendiri Soegeng Sarjadi Syndicate dan Kaliaren Foundation