Bertemu DHN Angkatan 45, Panglima TNI Sebut Tak Bicara Politik
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Dewan Harian Nasional angkatan 45 (DHN45) Tyasno Sudarso
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Dewan Harian Nasional angkatan 45 (DHN'45) Tyasno Sudarso di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (14/4/2014)
Dalam pertemuan yang berlangsung selama setegah jam itu, Moeldoko menjelaskan dirinya membahas mengenai rencana DHN'45 untuk menyelenggarakan acara di Kalimantan Selatan pada 17 Mei mendatang.
"Pertama menyampaikan acara 17 Mei di Kalsel, di kandangan ada seperti proklamasi kedua yang mendukung tegaknya NKRI, nanti kita usahakan hadir ke sana," kata Moeldoko kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (14/4/2014).
Istilah proklamasi kedua itu, kata Moeldoko adalah sebagai gambaran dari perjuangam masyarakat Kalimantan selatan yang bisa memberi inspirasi bagi generasi muda dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Sebuah istilah yang dikembangkan. Itu bisa dikatakan sebagai lokal wisdom. Tapi bagi panglima TNI, itu adalah hal-hal yang memberi inspirasi bagi generasi muda sehingga kondisi-kondisi seperti itu membawa spirit kepada masyarakat Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut Moeldoko mengatakan, TNI memiliki peran untuk melakukan konsultasi dengan para pengurus DHN'45 yang kebanyakan dari kalangan Purnawirawan Militer itu. Sebab selaku Panglima, dirinya juga merupakan pembina dari seluruh keluarga besar TNI.
Meski begitu, ditahun pemilu ini, panglima menyadari bahwa pertemuan tersebut bisa saja dipolitisir oleh pihak tertentu. Maka dari itu Panglima menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut tidak membahas persoalan politik ataupun pembahasan Pemilu.
"Intinya Panglima selaku pembina dalam arti yang besar, seluruh keluarga besar TNI, biasa melakukan konsultasi dengan para senior. Itu tidak ada muatan yang berkaitan dengan politik atau pemilu, tidak ada," katanya.
Menurut Moeldoko, rencanannya mantan Wapres Tri Sutrisno ikut menghadiri pertemuan tersebut.
"Tadinya Pak Tri Sutrisno akan hadir tapi beliau berhalangan sehingga digantikan pengurus yang lain," imbuhnya.