15.108 Prajurit TNI Diterjunkan Ikut Latihan Gabungan
Kampanye Militer yang dilaksanakan dalam latihan ini mengacu pada skenario latihan yang telah direncanakan
Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan bahwa, tema Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014, zebanyak 15.108 prajurit TNI dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU terlibat dalam kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI.
Dengan mengangkat tema Komando Gabungan (Kogab) TNI Melaksanakan Kampanye Militer di Wilayah Mandala Perang Dalam Rangka OMP Guna Menjaga Kedaulatan NKRI, diharapkan kampanye militer merupakan rangkaian operasi yang ditujukan untuk menyelesaikan sasaran strategis dan operasional dalam waktu dan tempat yang tersedia.
Kampanye Militer yang dilaksanakan dalam latihan ini mengacu pada skenario latihan yang telah direncanakan.
"Latgab TNI bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas prajurit TNI dan satuan dalam operasi gabungan TNI guna mewujudkan kesiapsiagaan operasional satuan jajaran TNI yang tinggi dalam rangka menghadapi setiap bentuk ancaman dan gangguan yang mungkin timbul di wilayah," kata Moeldoko di Taxy Way Echo (Skuadron 17) Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Senin (19/5/2014).
Dirinya menjelaskan, untuk sasarannya adalah sebagai upaya membangun dan mensinergikan kemampuan dan kekuatan antar matra, guna menjamin efektivitas dan efisiensi operasional Komando Tugas Gabungan yang sewaktu-waktu dibentuk dalam menghadapi kontijensi.
Disamping itu juga, untuk mewujudkan tingkat kesiapsiagaan operasional satuan TNI yang tinggi, diperlukan pembinaan dan penyiapan kekuatan satuan TNI berdasarkan analisa perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis, melalui latihan secara terencana, terpadu, bertingkat dan berlanjut yang puncaknya adalah Latihan Gabungan TNI.
Adapun Metode latihan yang digunakan yaitu Geladi Posko pada tanggal 19 s.d. 24 Mei 2014 di PMPP TNI Sentul Bogor dan Geladi Lapangan tanggal 1 sampai dengan 5 Juni 2014 yang dilaksanakan secara berangkai dengan materi Kampanye Militer di daerah latihan di wilayah Asembagus Situbondo Jawa Timur, Kawasan Samudra Hindia Bagian Selatan dan Bali.
Pelaku Latihan Gabungan TNI, telah disusun dalam organisasi Komando Gabungan TNI yang terdiri dari beberapa Komando Tugas Gabungan dan Komando Satuan Tugas, dengan menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta Alutsista yang dimiliki.
Alutsista yang dikerahkan dari ketiga Angkatan pada Latgab TNI 2014 antara lain : TNI AD : 49 Kendaraan Tempur (Ranpur) terdiri dari 1 Tank Rec, 18 Tank Scorpion (Canon), 6 Tank Stormer APC, 2 Tank Stormer Komando, 2 Panser Saladin (Canon), 2 Panser Saracen (AP), 2 Pancer Ferret (Pengintai), 12 Panser Anoa (AP), 1 Panser Anoa (Komando), 1 Panser AMB, 1 Panser REC dan 1 AVLB. 24 Helly yaitu 4 Unit MI-35P, 4 Unit MI-17V5, 4 Unit BO-105, 10 Unit Bell-412, 2 Unit bell-205A-1 (Senjata Munisi Rocket FFAR, Rocket S 8 Com dan Canon 30 MM). 30 Senjata Berat dan 6 set PRS 77 (Zeni) terdiri dari 18 Pucuk 105 KH 178, 4 Pucuk 155 KH 179, 2 Pucuk 76/GN dan 6 Pucuk Giant Bow 23 MM.
Kemudian TNI AL melibatkan 32 Kapal yaitu 1 Kapal Selam (KS), 6 Parahu Karet (PK), 2 BTD, 6 PKR, 3 KCR, 1 KCT, 1 LPD, 3 ATF, 5 AT, 1 BR, dan 1 PR. Kendaraan tempur 81 Unit terdiri dari 29 BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P dan 6 Kapal. Sedangkan senjata berat 16 buah terdiri dari 8 Pucuk How dan 8 pucuk RM 70 Grad.
Sedangkan TNI AU melibatkan 40 Pesawat tempur, 32 Pesawat angkut 16 C130, 4 B-737, 3 F-28, 4 C-295, 2 CN-235, 3 Cassa-212 dan 11 Helly terdiri dari 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, serta 11 Heli Nas/332/330.
Lebih lanjut Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan bahwa, Latgab ini sebagai bagian aplikasi dari kebijakan pembinaan dan pengembangan serta program penguatan interoperability TNI, dalam rangka membangun kesatuan operasional dari unsur darat, laut dan udara.
"Interoperability seluruh aspek-aspek operasi pada Latihan Gabungan TNI merupakan sasaran yang ingin dicapa," kata Panglima TNI.
"Kepada seluruh unsur pimpinan, saya tekankan untuk melaksanakan tugas dan perannya dengan baik, sesuai skenario latihan yang telah ditetapkan, karena sudah saatnya kita tidak boleh lagi bermain-main di wilayah inkonsistensi dalam membangun interoperability TNI," tambahnya.