Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suciwati Keluhkan Rekaman Wawancara Munir Disajikan Tak Utuh

Dalam rekaman tersebut Munir menyebutkan Prabowo jika memang bersalah, seharusnya juga diseret ke meja hijau

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Suciwati Keluhkan Rekaman Wawancara Munir Disajikan Tak Utuh
kompas.com
Suciwati, istri mendiang pejuang HAM, Munir 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTASuciwati, istri almarhum Munir bin Thalib, mengeluhkan penyebaran rekaman video wawancara Munir dengan salah satu stasiun televisi swasta. Dalam rekaman tersebut Munir sempat menyebut Prabowo Subianto kamungkinan tidak bersalah atas kasus penculikan aktivis pada 1997 - 1998 lalu.

Kepada wartawan ketika ditemui di acara Omah Munir di Auditorium Langen Palikrama, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2014), Suci mengatakan rekaman yang disebarkan tidak utuh.

"Kalau masyarakat cerdas mendengarkan dari awal, (rekaman) itu dipotong, almarhum tidak menyebut (tindakan) Prabowo benar," katanya.

Dalam rekaman tersebut Munir yang merupakan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) itu menyebutkan Prabowo jika memang betul bersalah, seharusnya juga diseret ke meja hijau. Namun Prabowo hanya sebatas diberhentikan dari karir militernya melalui surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP). Munir menduga tidak ada cukup bukti untuk menyeret Prabowo.

Munir juga sempat mempertanyakan jika betul Prabowo memerintahkan penculikan apakah atasan Prabowo tidak mengetahui hal itu.

Suci berharap masyarakat tidak melihat rekaman itu hanya sepotong-sepotong, dan menurutnya Munir dalam rekaman itu tidak pernah membenarkan tindakan Prabowo. "Jangan bilang Munir membela Prabowo," ujarnya.

Prabowo yang merupakan mantan Danjend Kopassus TNI AD itu kini maju sebagai calon presiden nomor urut 1, melawan calon presiden Joko Widodo (Jokowi). Suci mengaku lebih memlihi Jokowi yang rekam jejaknya lebih bersih.

Berita Rekomendasi

Ia mengaku di belakang Jokowi terdapat nama-nama seperti AM. Hendripriyono dan Muchri PR. Hendripriyono adalah kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) saat suaminya dibunuh pada 2004 lalu, dan Muchdi PR adalah pejabat BIN yang sempat terseret kasus pembunuhan Munir.

"Sekarang yang maju Prabowo - Jokowi, bukan Hendropriyono bukan Muchdi PR, kita memang tidak punya pilihan," tandasnya

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas