Ayah Korban MH17 dari Medan Berkali-kali Pingsan
Pesawat MH17 jatuh akibat dihajar rudal Buk yang ditembakkan pemberontak Pro-Rusia di Ukraina timur.
Editor: Hasanudin Aco
MEDAN, TRIBUNNEWS.COM - Anak Medan Sumatera Utara kembali menjadi korban saat menumpangi pesawat Malaysia Airlines (MAS).
Belum lagi keberadaan pesawat MH370 yang membawa empat anak Medan ditemukan, satu lagi anak Medan tewas saat menumpangi pesawat MH17 dalam penerbangan dari Amsterdam, Belanda, ke Kualalumpur, Kamis (17/7) waktu Ukraina.
Pesawat MH17 jatuh akibat dihajar rudal Buk yang ditembakkan pemberontak Pro-Rusia di Ukraina timur.
Si anak Medan, Hendry SE (28), adalah satu dari 12 WNI yang tewas dalam peristiwa ini. Semua penumpang dan kru MH17 berjumlah 298 orang (sebelumnya disebut 295), tewas.
Ayah Hendry, Ng Siang Seng (49), warga Jl Garuda Nomor 28 A, Lingkungan III, Bantan Timur, Medan Tembung, berkali-kali syok dan pingsan setelah mendengar kabar kematian anak pertamanya. Bahkan saat Tribun menyambangi kediamannya, Jumat (18/7) siang, Seng sedang syok.
Setelah menunggu beberapa lama, Seng, akhirnya siuman dan menemui wartawan yang menunggu di depan rumahnya.
Selama wawancara Seng tak kuasa menahan air mata yang membasahi kedua pipinya.
"Dia anaknya pendiam. Enggak banyak bicara. Dia itu anak pertama dari tiga bersaudara," kata Seng.
Ia mengaku tak memiliki firasat apapun sebelum kepergian putera tunggalnya. Hendry mengunjungi pamannya di Amsterdam Belanda sekalian berlibur tiga minggu lalu.
"Dia di Amsterdam tempat pamannya. Sudah tiga minggu dia di sana untuk liburan," ujarnya kembali terisak.
Ditanya lebih jauh soal kejadian ini, Seng nyaris roboh. Pria yang rambutnya hampir seluruhnya memutih ini lantas terdiam sembari terisak.