Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Keluarga Putuskan Ninik Yuriani Dimakamkan di Belanda, Tidak di Wonosobo

Ini alasan keluarga memutuskan akan menguburkan jenazah Ninik Yuriani di Belanda dan tidak di Wonosobo.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Alasan Keluarga Putuskan Ninik Yuriani Dimakamkan di Belanda, Tidak di Wonosobo
nydailynews
Ninik Yuriani, salah satu WNI korban MH17. 

TRIBUNNEWS.COM - Jenazah almarhumah Ninik Yuriani, salah satu WNI korban Malaysia Airlines yang ditembak jatuh di Ukraina, tidak akan dibawa pulang ke Indonesia.

Kebetulan suaminya bernama Yan Teimer dan anaknya Hanif Pratiwi berada di Belanda, sehingga akan dimakamkan di negeri kincir angin tersebut. Ninik memang memiliki suami berkewarganegaraan Belanda dan memiliki satu orang anak dan dua orang cucu yang kini tinggal di Eindhoven.

"Paling keluarga dari sini yang berangkat ke Belanda satu orang kalau tidak saya, Enny (adik Ninik)," ujarnya.

Kakak kedua Ninik tersebut mengungkapkan, memang adiknya tersebut pulang ke Indonesia tidak selalu saat idul fitri. Tergantung bagaimana ia bisa libur di tempat kerjanya di Belanda. Terakhir pulang ke Indonesia pada bulan Juni-Juli 2012 silam. Saat itu tidak ada tanda-tanda bila saat itu merupakan waktu terakhir menginjakan kaki di tanah air.

Dengan gaya khasnya yang selalu gembira dan dikenal cerewet di kalangan keluarganya tersebut, Ninik saat itu menemui seluruh saudaranya.

Memang orangtua seakan sudah mengerti garisan hidup anaknya. Orangtuanya pernah mengatakan Ninik tidak usah pulang dari Belanda cukup memberikan kabar saja melalui sambungan telepon.

"Lebih baik nggak usah pulang, zaman sekarang lagi tidak aman, banyak pesawat jatuh yang penting sehat saja," kata Yuriah menirukan kata-kata Daimo.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut pulalah yang membuat seluruh keluarga selalu merahasiakan kepulangan ke Wonosobo. Bila berkunjung ke rumah Daimo, setelah sampai baru diberikan kabar. Hal tersebut dilakukan supaya orangtua tidak pernah cemas menanti kepulangan anaknya. "Itu kan diberikan kejutan, tetapi kejutan yang baik," ungkapnya.

Selain itu, supaya kabar meninggalnya Ninik tidak diketahui ibunya, dua televisi yang berada di kamar dan ruang tengah pun harus menghindari tayangan-tayang berita tentang Malaysia Airlines yang ditembak rudal milisi di perbatasan Ukraina dan Rusia. Saudara Ninik yang berada di Wonosobo pun sengaja mematikan televisi di kamar orangtuanya. Sementara televisi yang berada di ruang tengah harus menghindari kabar-kabar tentang musibah yang menelan 298 jiwa tersebut. (Adi Suhendi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas