Kapuspen: Banyak Senjata TNI Pernah Dirampas Kelompok di Papua
"Tapi setelah itu (senjata) sudah kembali. Banyak senjata bekas kami maupun senjata bekas Polri yang diambil (kelompok orang tak dikenal)," kata Fuad.
Editor: Rendy Sadikin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan Mayjen TNI M Fuad Basya mengungkapkan ada beberapa senjata TNI yang pernah dirampas kelompok orang tidak dikenal saat bertugas di wilayah Puncak Jaya, Papua.
"Kira-kira beberapa bulan yang lalu ada anggota kami yang tiba-tiba diserang (kelompok orang tidak dikenal). Ada juga senjata yang hilang beberapa gitu," ujarnya kepada wartawan dalam acara usai menghadiri diskusi di Sekretariat OI Iwan Fals, di Jalan Leuwinanggung, Depok Jawa Barat, Sabtu (9/8/2014).
Fuad mengatakan sebagian senjata yang hilang tadi telah kembali ditemukan seperti senjata bekas TNI dan Polri. Disebutkan dalam satu semester ini ada sebanyak 40 lebih pucuk senjata yang ditemukan pihaknya.
"Tapi setelah itu (senjata) sudah kembali. Banyak senjata bekas kami maupun senjata bekas Polri yang diambil (kelompok orang tak dikenal)," kata Fuad.
Adapun tipe-tipe senjatanya tersebut kata dia adalah yang biasa digunakan Polri pada umumnya seperti senjata organik dan yang nonorganik. "Ada 40 senjata. Ada juga senjata-senjata yang nonorganik kami ambil," ucapnya.
Sebelumnya penembakan terjadi di dua tempat di Papua. Diduga, pelakunya adalah kelompok sipil bersenjata. Akibatnya, seorang warga sipil meregang nyawa.
Pada Rabu (16/7/2014) lalu sekitar pukul 14.15 WIT, mobil lajuran Wamena-Mulia yang mengarah ke Kampung Kalome dan Kampung Dangobak, saat membawa bahan sembako untuk masyarakat dihadang dan ditembaki Kelompok Sipil Bersenjata (KSB).
Selain seorang korban--yang merupakan sopir--tewas, dua lainnya terluka akibat tembakan. Sementara empat mobil merek Mitsubishi Strada dibakar.