Hasto Percaya APBN 2015 Masih Bisa Diperjuangkan di Parlemen
Rencanannya hari ini, Jumat (15/8/2014), Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), akan membacakan pidato nota keuangan negara.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencanannya hari ini, Jumat (15/8/2014), Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), akan membacakan pidato nota keuangan negara.
Namun anggaran yang disusun pemerintahan SBY untuk tahun 2015, sama sekali tidak melibatkan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) dalam pembahasannya.
Deputi tim Transisi, Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Rumah Transisi, Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2014), menyebutkan bahwa nota keuangan yang akan dipaparkan SBY, bukan lah suatu hal yang final.
Ia memprediksi nota keuangan tersebut hanya akan membahas hal-hal seperti politik anggaran, ancaman global, stabilitas global, aspek penerimaan, aspek pengeluaran dan kemiskinan rakyat.
Ia percaya di parlemen Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2015 masih bisa dirubah.
"Kan masih ada PDIP di dalam, masih ada PKB, nota keuangan masih belum final," katanya.
Ia mengingatkan partai pengusung Jokowi - JK, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, masih bisa memperjuangkan agar visi-misi pasangan tersebut masuk dalam APBN.
Namun demikian di parlemen suara partai pendukung Jokowi - JK tidak sebanyak suara pendukung Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, dan bukan tidak mungkin usulan dari kubu Jokowi - JK akan mendapatkan halangan.
Hasto mengaku tidak mengkhawatirkan hal itu, karena pihaknya membawa aspirasi rakyat.
"Kalau mereka memutus mata rantai aspirasi rakyat, bisa kena batunya mereka, kalau mereka tidak setuju nanti kan tinggla disentuh konstituennya," ujar Hasto.
Seharusnya pada 23 Juli lalu Presiden SBY bisa berkordinasi dengan Jokowi-JK yang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditetapkan sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) 2014. Namun pasangan Prabowo - Hatta menggugat keputusan KPU tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan proses di MK baru akan selesai pada 21 Agustus mendatang.
Hato juga mengaku percaya SBY memberikan ruang yang besar agar pemerintahan yang baru bisa merubah APBN 2015, kata dia SBY pernah menyatakan hal tersebut dalam salah satu pidatonya. (NURMULIA REKSO PURNOMO).