Saksi Beberkan Kegalauan Nazaruddin Sampai Dituduh Perkosa SPG
Nuril menjelaskan, saat itu Nazar menceritakan bahwa kegalauannya itu terjadi lantaran kelakuannya yang sering mencatut nama Susilo Bambang Yudhoyono
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Staf Ahli M Nazaruddin di DPR, Nuril Anwar mengungkapkan bahwa mantan bosnya pernah bercerita soal kegelisahannya lantaran hubungannya dengan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum semakin memburuk.
"Setelah kongres Partai Demokrat itu dia (Nazaruddin) sampaikan kepada saya di lantai 9 Gedung DPR itu biasa ketika tamu lagi sepi kami bicara empat mata, ruang bendahara Fraksi, di situ dia berkeluh kesah," kata Nuril saat bersaksi untuk Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/8/2014).
Nuril menjelaskan, saat itu Nazar menceritakan bahwa kegalauannya itu terjadi lantaran kelakuannya yang sering mencatut nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudoyono (Ibas), Anas Urbaningrum mulai tercium internal partai.
Menurutnya, hal itu dilakukan Nazaruddin untuk mendapatkan proyek di beberapa kementerian.
"Memburuknya dia dengan ketua umum yang baru. Misalnya pertama jual nama Pak SBY, nama Ibas, sampai jual mas Anas. Dia gelisah karena laporan sudah tembus ke Pak SBY dan Mas Ibas," ujarnya.
Sementara kegelisahan Nazar yang lainnya, lanjut Nuril, lantaran munculnya berita di sejumlah majalah mengenai dugaan Nazar yang ingin memperkosa wanita yang berprofesi sebagai SPG (Sales Promotion Girl). Tapi belakangan Nazar tidak terbukti melakukan hal itu.
"Kedua laporan tentang peristiwa di majalah itu soal SPG yang membuat dia cukup gelisah juga cerita pada saya bagaimana itu menganggu psikologis Nazar dalam jalankan aktivitas di DPR, dia sampaikan sangat menyesal," ujarnya.
Terlebih, kata Nuril, kegelisahan Nazar semakin menjadi-jadi karena Anas yang terpilih menjadi Ketum Demokrat susah diatur. Nazar menceritakan bahwa Anas lebih suka berkonsolidasi ke daerah-daerah. "Itu yang buat dia menyesal," kata Nuril.