Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menang Gugat Ical, Nusron Janji Sumbang Korban Lapindo

Calon anggota legislatif terpilih Partai Golkar Nusron Wahid berencana menyumbang dana untuk korban Lapindo.

Penulis: Ade Mayasanto
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Menang Gugat Ical, Nusron Janji Sumbang Korban Lapindo
NET
Foto dari kiri ke kanan: politisi Golkar Nusron Wahid, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dan politisi Golkar lainnya, Poempida Hidayatulloh 

"Kalau seandainya ada kader yang bertentangan, dan secara aktif melakukan pertentangan ke organisasi, jadi wajar kalau organisasi mengeluarkan putusan," kata Akbar Tandjung.

Ia mengemukakan, tindakan yang diambil DPP Golkar telah merujuk pada aturan organisasi serta AD/ART. Setiap kader harus mengikuti kebijakan dan keputusan itu.

"Apalagi putusan itu diambil dalam putusan yang tinggi, misalnya Rapimnas, itukan yang tertinggi, Jadi wajar kalau kader, dan semua tokoh harus menyesuikan dan patuh pada kebijakan," ujar Mantan Ketua DPR itu.

Akbar mengatakan pemecatan tidak dapat dihindari bila kader melakukan perlanggaran-pelanggaran aturan. Akbar menuturkan pemecatan juga terjadi saat ia memimpin Golkar.

"Saya harus mengambil tindakan seperti itu, karena kepentingan organisasi itu harus ditegakkan dan dijaga," katanya.

Akbar menambahkan, seseorang kader yang dipecat masih bisa menyampaikan keberatannya di Mahkamah Partai. Namun ia menegaskan konsekuensi dari pemecatan yakni hak sebagai anggota hilang. Hal itu berdampak pada pelantikan anggota DPR.

"Kalau sudah tidak lagi eksis di anggota partai. Hak-haknya yag melekat dengan sendirinya akan hilang," katanya.

Berita Rekomendasi

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti menilai tindakan Partai Golkar terhadap Nusron dan kawan-kawan mencederai prinsip-prinsip pengelolaan partai politik secara demokratis.

"Tindakan ini juga memicu ketidakpastian hasil pemilu. Sebab, caleg yang sudah terpilih bahkan mencapai BPP (bilangan pembagi pemilih) dapat dibatalkan secara sepihak keterpilihannya hanya karena partai memberhentikannya juga secara sepihak," kata Ray.

Ia mengatakan, tindakan partai Golkar tersebut bila dibiarkan bakal menjadi tren partai politik di masa mendatang. "Jika tidak kita sikapi secara tepat, tindakan-tindakan seperti ini akan berpotensi menjadi tren di dalam budaya partai," ungkapnya. (tribunnews/fer/aco/rek)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas