Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bung Hatta yang Mulai Terlupakan

Kegiatan yang juga memeriahkan HUT ke-69 RI ini, menjadi awal pergerakan untuk menjawab panggilan bung Hatta kepada anak Indonesia

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bung Hatta yang Mulai Terlupakan
id.wikipedia.org
Proklamator sekaligus Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia Dr (H.C) Drs H Mohammad Hatta. Ia lahir dengan nama Muhammad Athar dan populer sebagai Bung Hatta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bung Hatta sang Proklamator perlahan mulai dilupakan. Namun komunitas Balikpapan Kreatif memberikan aksi kongkret untuk mengingatkan kembali sosok yang seharusnya menjadi teladan buat anak bangsa di era kemerdekaan yang sudah berusia 69 tahun ini.

Mereka menggelar pembacaan petisi kemandirian bangsa untuk presiden terpilih 2014-2019 serta mengadakan perlombaan gobak sodor di Pantai Indah Angkasa Lanud Balikpapan, Minggu (24/8/2014) lalu.

"Kegiatan yang juga memeriahkan HUT ke-69 RI ini, menjadi awal pergerakan untuk menjawab panggilan bung Hatta kepada anak Indonesia untuk terus berbuat, tumbuh, dan berdaulat, guna meneladani sikap beliau yang mengajarkan bangsanya untuk selalu membangun semangat kebersamaan, hidup dalam kemandirian serta mencintai karya bangsanya sendiri," kata pendiri organisasi Balikpapan Kreatif Sani Gazali melalui siaran persnya, Selasa (27/8/2014).

Sani berujar, dengan mengajak seluruh yang hadir dalam acara tersebut untuk menyuarakan yel-yel yang mengambil kalimat dari perkataan Moh Hatta 'Berbuat Tumbuh Berdaulat'. Menurut Sani, permainan gobak sodor memberikan semangat dalam membangun kebersamaan, mewujudkan kesatuan, dan kekuatan tim dalam meraih kemenangan, dan saat bermain saat itu juga kita telah belajar mencintai dan ikut serta melestarikan budaya bangsa.

"Semoga kegiatan kami ini bisa menginspirasi komunitas dan organisasi kreatif lainnya untuk bersama mengajak anak bangsa meneladani prokalamator bangsa kita Moh Hatta," katanya.

Ia mengatakan, inilah yang menjadi alasan mengapa gobak sodor dipilih sebagai ajang kompetisi yang disinergiskan dengan pergerakan meneladani pendiri bangsa kita Moh Hatta.

"Serta ikut aktif menangkal adanya permainan tradisional Indonesia yang akan diakui negara lain, serta mengajak anak bangsa untuk selalu bangga akan budaya bangsa. Bung ayo Bung, Berbuat Tumbuh dan Berdaulat," katanya.

Berita Rekomendasi
Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas