Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Machfud Berdalih Tak Pernah Ajari Anas Gantung di Monas

Pasalnya Machfud menyatakan tidak mengetahui dan tak pernah mengajari tentang ucapan yang pernah dilontarkan Anas

Penulis: Edwin Firdaus
zoom-in Machfud Berdalih Tak Pernah Ajari Anas Gantung di Monas
TRIBUN/DANY PERMANA
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kiri) berbincang dengan kuasa hukumnya Firman Jaya (kanan) saat menjalani persidangan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi ahli di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta, Kamis (28/8/2014). Anas diduga terkait korupsi dalam proyek Hambalang, yang juga melibatkan mantan Menpora Andi Malarangeng. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT. Dutasari Citralaras, Machfud Suroso berdalih dalam sidang terdakwa kasus dugaan korupsi berupa gratifikasi proyek Hambalang dan proyek lainnya serta pencucian uang, Anas Urbaningrum.

Pasalnya Machfud menyatakan tidak mengetahui dan tak pernah mengajari tentang ucapan yang pernah dilontarkan Anas bahwa siap digantung di Monas apabila terbukti korupsi satu rupiah pun terkait Hambalang. Sebaliknya, Ia menyebut lucu ucapan tersebut

"Wah itu rasanya sangat lucu sekali. Iya bisa lucu. Bisa kenyataan," kata Machfud di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat (29/8/2014) malam.

Machfud Suroso dihadirkan Jaksa KPK sebagai saksi persidangan terdakwa Anas Urbaningrum. Pernyataan Machfud itu sekaligus menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim Haswandi yang mengkonfirmasi dari mana asal ucapan gantung di Monas yang pernah dilontarkan Anas.

Pasalnya dari keterangan saksi bernama Yanto Sutrisno dalam persidangan Anas sebelumnya, ucapan itu disarankan oleh Machfud Suroso. Yanto sendiri adalah mantan sopir Machfud Suroso. Lebih jauh, Machfud bersikeras bukan dia yang mengajari Anas mengucapkan kata-kata yang cukup membetot perhatian publik itu. Ia beralasan tidak pantas mengajari Anas yang saat itu menduduki kursi Ketua Umum Partai Demokrat (PD).

"Masa seorang Anas Urbaningrum sebagai Ketum Partai Demokrat mendengarkan suara saya yang sebagai kuli bangunan. Saya rasa tidak mungkin," ujarnya.

Machfud menilai, ucapan itu murni dilontarkan Anas secara emosional lantaran merasa tidak ada kaitan dengan kasus proyek Hambalang.

Berita Rekomendasi

"Itu adalah ungkapan emosional bahwa dia benar-benar tidak terlibat di proyek Hambalang. Itu menurut analisa saya yang mulia," kata Machfud.

Pria yang saat juga sudah menyandang status tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan proyek Hambalang ini menambahkan, penilaian itu dikemukakannya setelah mendengar ucapan Anas tersebut.

"Artinya begini yang mulia. Mohon maaf saya menganalisa ini setelah beliau mengucap. Itu setelah beliau mengucap," ujarnya.

Terkait proyek Hambalang sendiri, Machfud mengklaim tak pernah bercerita kepada Anas.

"Saya cerita proyek pun tidak pernah. Saya minta pertolongan kepada terdakwa pun tidak pernah, kecuali terdakwa adalah Ketua Umum partai proyek,mungkin saya minta proyek," kata Machfud.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas