Elit Partai: Orang Mau Jadi Ketua Cabang Aja Harus Bayar, SDA Bikin Rusak PPP
PPP dianggap terpuruk di bawah kepemimpinan Suryadharma Ali. Mau jadi ketua cabang aja mesti bayar. Sudah tersangka nggak mau mundur. Hadeuuh...!
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Rodja menilai partai berlambang ka'bah saat ini mengalami kemunduran dan menjadi rusak, selama kepemimpinan Suryadharma Ali (SDA). Sehingga, dirinya menyarankan PPP segera menyelenggarakan muktamar untuk pelengseran SDA.
"Partai ini sudah begitu rusaknya, orang mau jadi ketua cabang harus bayar, semua-semuanya harus bayar," kata Rodja di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (31/8/2014).
Menurut Rodja, SDA telah melakukan kesalahan besar saat dirinya menjabat sebagai ketum PPP. Pertama, dirinya langsung mengikuti kampanye Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, padahal partai belum memutuskan untuk berkoalisi kepada pasangan tersebut.
"Lalu saat dia ditetapkan tersangka, tapi tidak langsung mundur. Padahal secara moral, sudah harus mundur dari posisi ketua umum," ujar Rodja.
Atas kondisi tersebut, Rodja bersama anggota Dewan Pertimbangan PPP Hamzah Haz dan politisi senior PPP lainnya, meminta muktamar segera dilaksanakan untuk keberlangsungan partai yang lebih baik.
"Keputusan Mukernas di Bogor itu memutuskan Muktamar satu bulan setelah Pilpres, sekarang harus dilakukan pembentukan panitia Muktamar untuk pergantian pengurus, termasuk ketua dan waketumnya," ujarnya.