Seluruh Anggota Polri Diusulkan Jalani Tes Urine Secara Berkala
Dua anggota Polda Kalimantan Barat dianggap mempermalukan nama baik Polri.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua anggota Polda Kalimantan Barat dianggap mempermalukan nama baik Polri. Merka adalah mantan Kasubdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar AKBP Idha Endri Prastiono, dan anggota Polsek Entikong Brigadir Kepala (Bripka) MP Harahap.
Keduanya, ditangkap Polis Narkotik Polisi Diraja Malaysia (PDRM) di sebuah hotel di Kuching, Sarawak, Malaysia, Sabtu (30/8/2014) pukul 15.15 waktu setempat atau Wita.
"Memalukan, seperti pagar yang makan tanaman. Sebagai anggota kepolisian mereka berdua seharusnya menjaga dan mengayomi masyarakat. Aparat penegak hukum seperti ini seharusnya memburu dan menangkap para bandar narkoba, bukan malah menjadi pengedar narkoba," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboebakar Al-Habsyi, Selasa (2/9/2014).
Bila sudah ada konfirmasi dari Polri, lanjutnya, keduanya tidak dalam penugasan atau miss under cover, bisa dikatakan mereka juga bagian dari jaringan pengedar narkoba.
"Saya rasa ini tamparan keras buat institusi polri, apalagi yang menangkap tangan adalah polisi diraja Malaysia. Hal ini harus menjadi instropeksi buat Polri, bila perlu dibuat kerja sama dengan BNN untuk melakukan tes urine secara berkala untuk anggota Polri," harapnya.
Selain itu kerja sama juga perlu ditingkatkan untuk menggulung jaringan pengedar narkoba, yang mungkin juga melibatkan oknum tertentu.
"Saya rasa ini PR besar buat kapolri, untuk mengembalikan kepercayaan publik pada institusinya," pungkas Aboebakar.
Berikut kronologi penangkapan mantan Kasubdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar AKBP Idha Endri Prastiono, dan anggota Polsek Entikong Brigadir Kepala (Bripka) MP Harahap
Jumat, 29 Agustus 2014
* Pukul 08.19 WIB
- Perwira menangah (Pamen) Polda Kalbar, AKBP Idha berangkat dari Supadio Pontianak menuju Kuching, Sarawak, dengan maskapai Maswings Pontianak
- AKBP Idha check in saat penumpang sudah boarding atau late check in dengan alasan terburu-buru.
* Pukul 15.15 Waktu Malaysia (Wita)
- Polis Narkotik Diraja Malaysia dari Bukit Amang mengamankan AKBP Idha dan Bripka MP Harahap di Kuching
- AKBP Idha dan MP Harahap ditangkap sebagai penggembangan penangkapan seorang tersangka narkoba di Kuala Lumpur Internasional Airport
- Tersangka mengaku akan mengirimkan barang ke Khucing
- Tersangka dibawa ke Kuching untuk menunjukkan tempat dan siapa yang akan menerima barang tersebut
- Tersangka menuju sebuah hotel yang di dalamnya terdapat tiga orang, dua di antaranya AKBP Idha dan MP Harahap
* Pukul 19.30 WIB
- Kapolda Kalbar, Brigjen Arief Sulistyanto mendapat telepon dari Liaison Officer Polri di Kuching, Kompol Taufik Nurisya
- Kapolda Kalbar melapor ke Kapolri Jenderal Sutarman.
Sabtu, 30 Agustus 2014
- Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto menugaskan tim ke Kuching dipimpin Wakapolda Kalbar, Dir Narktiotika, dan Kapolsek Entikong
- Tim bertemu Deputi Komisioner Polis Diraja Malaysia, Datuk Wira Muhammad Sabtu Bin Usman di Kuching, Ketua Polis IPK Sarawak Malaysia, didampinggi Super Intenden Lukas, Kepala Narkotik Ibu Pejabat Kontingen Sarawak Malyasia
- Pertemuan memastikan penangkapan AKPB Idha dan MP Harahap. Keduanya dalam proses pemeriksaan pihak Cawangan Narkotik Polis IPD Kuching Sarawak
Minggu, 31 Agustus 2014
* Pukul 15.00 WIB
- Kapolda Kalbar, Brigjen Arief Sulistyanto, menggelar jumpa pers terkait penangkapan AKPB Idha dan MP Harahap di Mapolda Kalbar