Pembangunan Infrastruktur Listrik Dongkrak Ekonomi Nasional
Pembangunan infrastruktur Indonesia tidak hanya dilakukan BUMN saja, tapi juga melibatkan peran aktif pemerintah dan swasta.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan infrastuktur ketenagalistrikan Indonesia yang dikelola Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengalami pertumbuhan signifikan. Hingga akhir 2013 total kapasitas pembangkit PLN mencapai 34.205 MW.
Pembangunan pembangkit swasta juga turut menambah kapasitas listrik sebesar 11.898 MW. Total kapasitas listrik nasional yang terpasang mencapai 46.103 MW. Kapasitas listrik sebesar itu dihasilkan dari 5.765 pembangkit di seluruh Indonesia.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana saat membuka acara mengaku, pembangunan infrastruktur Indonesia tidak hanya dilakukan BUMN saja, tapi juga melibatkan peran aktif pemerintah dan swasta.
“Program pemerintah yang terangkum dalam Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dilakukan dengan pendekatan breakthrough yang didasari semangat not business as usual," ujar Armida, Rabu (3/9/2014).
Pencapain secara signifikan juga terlihat pada panjang jaringan transmisi hingga akhir 2013 mencapai 39.395 kilometer sirkuit (KMs), dan panjang jaringan tegangan menengah sepanjang 329.465 KMs, dan panjang jaringan tegangan rendah mencapai 469.478 KMs.
Pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut untuk mengantisipasi kebutuhan listrik nasional yang terus tumbuh sekitar tujuh persen per tahun. Pada 2013 PLN menyambung 4,2 juta sambungan baru sehingga jumlah pelanggan pada akhir 2013 menjadi 53.996.208 pelanggan atau dalam lima tahun naik sekitar 34,6 persen (jumlah pelanggan pada tahun 2009 adalah 40.117.685 pelanggan).
"Melalui perubahan pola pikir bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya tergantung pada pemerintah saja, melainkan upaya kolaborasi bersama antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha seperti swasta, BUMN, BUMD dan masyarakat,” jelas Armida.