Anas Bersikeras Mobil Harrier Bukan Pemberian Nazaruddin
"Saya ingat betul. Akhir Agustus 2010 saya memberikan uang muka Rp 200 juta kepada saudara Muhammad Nazaruddin saat makan siang di Chatter Box,"
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa dugaan pemeneriman hadiah proyek Hambalang dan pencucuian uang, Anas Urbaningrium membantah dibelikan mobil Harrier oleh mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
Demikian jawaban Anas setelah disinggung jaksa KPK saat sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (4/9/2014). Anas mengklaim membeli mobil dari koceknya sendiri. Uang panjer Rp 200 juta diserahkan ke Nazaruddin.
"Saya ingat betul. Akhir Agustus 2010 saya memberikan uang muka Rp 200 juta kepada saudara Muhammad Nazaruddin saat makan siang di Chatter Box Plaza Senayan besama Saan Mustopa, Pasha Sukardi dan Maimara Tando," ujar Anas.
Sisa pembayaran, sambung Anas, ditalangi Nazaruddin. "Ketika 12 September 2009 itu ada pembelian mobil Harrier dan memang dari awal diniatkan beli mobil. Saya tak tahu kalau dari Rp 200 juta itu yang digunakan cash Rp 150 juta. Sisanya saya juga tidak tahu," papar Anas.
Anas mengaku tak mengetahui teknis pembelian mobil tersebut. Saat itu Nazaruddin menyampaikan harga mobil Rp 650 juta. Belakangan dipermasalahkan secara hukum karena uang Rp 520 juta memakai cek dari PT Pasific Metropolitian.
Untuk cicilan pembelian mobil tersebut, Anas mengaku pernah menyerahkan uang Rp 75 Juta ke Nazaruddin pada Febuari 2010. Karenanya mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu berkali-kali menegaskan mobil Harrier bukan hasil pemberian Nazaruddin.
"Di ruang saya, ruang ketua fraksi pada saat itu staf saya M Rahmat mengambil uang di lemari. Itulah yang dibawa sudara Nazar. Itu prosesnya. Jadi mobil Harrier itu bukan pemberian, saya beri tapi ditalangain sebagian oleh saudara M Nazarrudin," tuturnya.
Anas beralasan sangat mempercayakan soal teknis pembelian mobil lantaran Nazaruddin sudah berpengalaman. "Dia ahlinya mobil. Dia salah satu teman yang memang ahli betul urusan mobil. langganan mobilnya banyak," ujarnya.
Tak sedikit kader Demokrat mempertanyakan perihal pemberian mobil, setelah memperoleh informasi dari Nazaruddin. Menganggap informasi itu tak benar, Anas kemudian mengkonfirmasinya ke Nazaruddin dan langsung dibantah.
Belakangan Anas baru tahu mobil itu tersandung hukum. Mobil itu sempat diberikan Anas ke Nazaruddin lantaran tersandung hukum tersebut. Namun Nazaruddin menolak hal itu dan menyarankan mobil itu dijual.
"Saya baru tahu Rp 650 juta ketika dipermasalahkan secara hukum. Waktu itu saya sampaikan 'Sudah mobil harier itu buat Nazar saja.' Nazar bilang di rumahnya sudah banyak mobil, garasinya tidak cukup, dia minta dijual. Itulah yang kemudian dijual laku Rp 500 juta," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.