Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden SBY: KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian Harus Bersinergi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta tidak ada persaingan negatif antara Kejaksaan, Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Presiden SBY: KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian Harus Bersinergi
presidenri.go.id
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan sambutan peresmian Kawasan Adhyaksa Loka dan RSU Adhyaksa di Jakarta, Jumat (12/9/2014). (www.presidenri.go.id) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta tidak ada persaingan negatif antara Kejaksaan, Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Kejaksaan dan Polri juga diminta meningkatkan diri dan seirama dengan KPK menegakkan hukum.

"Tak perlu saling menyalahkan, tak perlu berkompetisi secara negatif. Tapi kalau itu semua bisa meningkatkan kinerjanya dan bukan hanya KPK. Jika semua melaksanakan tugas itu maka cita-cita menjadikan negara bersih akan dapat kita wujudkan dengan baik," kata Presiden SBY seperti dikutip Tribunnews.com dari presidenri.go.id.

Pesan Presiden SBY tersebut disampaikan di sela peresmian Kawasan Adhyaksa Loka dan Rumah Sakit Umum Adhyaksa di Jalan Hankam Raya Nomor 60, Ceger, Cipayung, Jakarta, Jumat (12/9/2014). Ia menilai kejaksaan telah meningkatkan penegakan hukum, bersama kepolisian.  

Peningkatan kinerja Kejaksaan bisa dilihat dari catatan perkara yang ditangani. Misalnya, aset negara yang berhasil diselamatkan dalam kurun waktu 2004-2014 adalah Rp 13,33 triliun dan 19,06 juta dolar Amerika Serikat.

"Ini tentu bukti nyata bahwa saudara di jajaran Kejaksaan, baik Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia terus bekerja untuk melaksanakan tugas negara sambil melaksanakan reformasi dan peningkatan kinerja," ujar SBY.

Sejalan dengan transformasi bangsa Indonesia, SBY berpesan ada dua hal penting dalam hidup bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat yakni demokrasi yang makin matang dan berkualitas, serta hukum dan keadilan yang semakin tegak.

Menurut SBY, kalau negara hanya mengutamakan ketertiban, keamanan, dan pembuat aturan semata, maka negara bisa mengarah ke sesuatu yang otoritarian. Itu sesuatu yang ujungnya bisa menghasilkan tirani.

Berita Rekomendasi

"Tirani dan anarki adalah musuh kita semua. Mari kita bangun secara paralel demokrasi dan tegaknya hukum serta keadilan. Meski berbeda-beda menyampaikan pandangannya, bebas mengkritik, tapi tak boleh melawan hukum atau melanggar aturan berlaku," ingat SBY.

Presiden SBY juga menyampaikan kepada presiden terpilih Joko Widodo berkewajiban bersama seluruh jajaran meningkatkan kinerja sesuai kemampuan negara. Perekonomian Indonesia semakin baik sehingga pemerintahan mendatang bisa meningkatkannya lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas