Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Priyo Sebut Usul Demokrat Bagus Tapi Ada yang Tidak Masuk Akal

"Usulan bagus, tapi ada yang tidak masuk akal. Dalam arti uji publik bisa membatalkan calon," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Priyo Sebut Usul Demokrat Bagus Tapi Ada yang Tidak Masuk Akal
Tribunnews/Herudin
Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua DPR, Pramono Anung saat memimpin sidang paripurna DPR bersama, di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2014). Salah satu agenda sidang paripurna tersebut adalah pengesahan RUU Pilkada yang menjadi pro dan kontra di masyarakat terkait pilihan Pilkada langsung atau Pilkada melalui DPRD. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengakui adanya opsi yang mengerucut untuk voting (pengambilan suara terbanyak) soal RUU Pilkada dalam paripurna DPR.

Namun, Fraksi Demokrat masih bersikukuh terhadap salah satu syarat yang telah diajukannya yakni uji publik.

"Usulan bagus, tapi ada yang tidak masuk akal. Dalam arti uji publik bisa membatalkan calon," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Priyo mengatakan seluruh fraksi masih menunggu opsi yang diajukan Demokrat. Ia melihat Demokrat masih terus dalam pendiriannya mengajukan opsi ketiga.

"Mereka ingin tetap jadi opsi, karena itulah perjuangan mereka," katanya.

Ketua DPP Golkar itu mengaku sudah melakukan lobi antar fraksi tetapi belum berhasil meyakinkan mereka.

Berita Rekomendasi

"Jadi nanti hanya pilih cagub (calon gubernur), cabub (calon bupati) dan cawalkot (calon walikota). Sedangkan wakilnya nanti diajukan oleh yang terpilih," tutur Priyo.

Sementara Ketua DPP Golkar Tantowi Yahya mengakui lobi-lobi fraksi berjalan alot. Hal itu dikarenakan usulan Demokrat.

"Usulan Demokrat engga mudah. Seperti biaya pilkada dari APBD itu gimana? Kemudian ketika terjadi sengketa yang selesaikan itu kan satu komite. Lalu uji publik," kata Tantowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas