Ada Orang Berpengaruh Minta Tagar #ShameOnYouSBY Dihilangkan
"Tagar #ShameOnYouSBY bisa hilang dalam waktu cepat. Mulai dari Jumat dini hari, lalu malam tadi sudah hilang. Ini patut diduga ada pihak yang sangat
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Yayasan Penguatan Partisipasi Kemitraan Masyarakat (YAPPIKA), Hendrik Rosdinar, mencurigai hilangnya tagar #ShameOnYouSBY di Twitter karena pelaporan pihak-pihak tertentu.
"Tagar #ShameOnYouSBY bisa hilang dalam waktu cepat. Mulai dari Jumat dini hari, lalu malam tadi sudah hilang. Ini patut diduga ada pihak yang sangat berpengaruh melaporkan hal itu," kata Hendrik di Jakarta, Minggu (28/9/2014).
Pada umumnya, penghilangan materi tertentu di media sosial dilakukan setelah ada pihak yang melaporkan tagar tersebut. Prosesnya pun bisa berhari-hari, bahkan sampai lebih dari satu Minggu.
Jika memang pihak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang melaporkan hal itu, maka pelaporan tersebut dilakukan melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).
SBY bisa saja melaporkan tagar itu atas nama pribadi. Sayangnya, SBY sering mengeluarkan pernyataan tapi tidak menjelaskan statusnya sebagai Presiden RI atau Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
Menurutnya, tagar #ShameOnYouSBY bukan pelanggaran, pencemaran nama baik atau pelecehan terhadap kepala negara. Ia berharap tagar tersebut dilaporkan ke Polisi untuk dibuktikan apakah ini pencemaran atau bukan.
"Kalau memang melanggar, harusnya dilaporkan saja pelaku-pelakunya, bukan justru dilaporkan untuk dihilangkan (tagarnya, red)," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.