Heboh Kursi Banggar Sampai Isu Suap dan Korupsi di DPR
Pidato Ketua DPR Marzuki Ali menjadi penutup rapat paripurna terakhir anggota dewan periode 2009-2014, Selasa (30/9/2014).
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Pidato Ketua DPR Marzuki Ali menjadi penutup rapat paripurna terakhir anggota dewan periode 2009-2014, Selasa (30/9/2014). Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Sohibul Iman, Priyo Budi Santoso dan Taufik Kurniawan turut mendampingi Marzuki.
Rapat paripurna tersebut terasa berbeda. Anggota DPR ada yang berfoto bersama koleganya setelah rapat paripurna DPR. Sebagian lainnya memberikan apresiasi kepada Marzuki Ali. "Terimakasih Pak Marzuki," kata anggota dewan melalui pengeras suara.
Lainnya juga ada yang berujar "hidup Pak Marzuki". Mereka kemudian berbaris bersalaman dengan pimpinan DPR. Aroma silaturahmi begitu terasa dalam rapat terakhir tersebut.
Marzuki kemudian mengajak anggota dewan dan wartawan untuk jamuan makan bersama di Gedung Nusantara IV.
Sebagian dari mereka pun beranjak ke lokasi. Sebagian lainnya mengikuti gladi bersih anggota DPR periode 2014-2019 di Ruang Rapat Paripurna I.
Dalam ruang jamuan makan, Anggota Dewan dihibur oleh Grup Musik Bimbo. "Kalau bernyanyi disini saya teringat ikut melukis di ruang Komisi II DPR," cerita Jaka Bimbo.
Disisi lain, anggota dewan sibuk berfoto bersama. Anggota Dewan seperti Nurul Arifin ikut larut berfoto bersama rekannya Linda Megawati, Melani Leimena Suharli, Andi Timo Pangerang, Edi Prabowo dan Arya Bima. Politisi Demokrat Gede Pasek Suardika ikut berfoto bersama mereka.
Tribunnews.com kemudian mewawancarai anggota dewan yang ikut dalam jamuan makan malam itu. Anggota Fraksi PKB Ali Maschan Musa yang sedang menikmati bakso. Ia lalu menceritakan kenangannya saat dilantik sebagai anggota DPR periode 2009-2014.
"Saya ingat waktu gladi resik. Saat itu sedang dicontohkan pengambilan sumpah bagi anggota DPD, DPR dan MPR," kata Ali.
Awalnya saat pengambilan sumpah DPD dan DPR berjalan seperti biasanya. Namun, saat pembawa acara menyampaikan pengambilan sumpah bagi MPR, sebagian dari mereka malah keluar ruangan.
"Lucu enggak? Sampai pembawa acara bilang berkali-kali bapak ibu anggota MPR yang baru. Sampai Pamdal menyuruh anggota masuk, kan anggota DPD dan DPR ya otomatis anggota MPR," kata Anggota Dewan Syuro PKB itu.
Kejadian lain yang tidak dilupakan oleh Ali yakni saat heboh kursi Banggar DPR seharga puluhan juta. Saat itu, ia menjabat sebagai anggota Badan Kehormatan DPR. Ia lalu memanggil semua pihak yang berkepentingan dalam permasalahan tersebut. Ternyata ada pesan singkat dari nomor yang tidak dikenal mampir ke anggota-anggota BK DPR.
"SMS tulisannya iblis dan setan akhirnya menghadap Tuhan untuk pensiun dini. Karena manusia lebih jahat dari setan. Itu penilaian mereka terhadap DPR," ujar Ali.
Ia juga mengingat rapat-rapat DPR yang berlangsung lama serta bersifat teknis. "Sempat sampai pukul 02.00 WIB. Waktu malam sebelum istirahat saya beli bantal saja, untuk rebahan sedikit," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.