Nenek 76 Tahun Pimpin Pengucapan Sumpah DPR 2014-2019
Popong menggandeng Ade yang masih sangat muda itu. Melihat adegan layaknya nenek dan cucu itu, para hadirin pun tertawa lepas.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berhubung karena pimpinan dan alat kelengkapan DPR belum terbentuk, sidang pengambilan sumpah DPR RI, DPD, dan MPR RI dipimpin oleh anggota DPR yang paling tua dan paling muda.
Adalah Popong Otje Djundjunan yang kali pertama terdengar mengetukkan palu pimpinan DPR sebagai pertanda sidang paripurna dimulai.
Popong adalah kelahiran Bandung, Jawa Barat, 30 Desember 1938 (76 tahun), Partai Golkar Daerah Pemilihan Jawa Barat I.
"Kami nyatakan terbuka untuk umum," kata Popong sambil mengetukkan palu di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta (1/10/2014).
Ketukan palu tersebut langsung disambut tepuk tangan ratusan hadirin.
Sebelum pengambilan sumpah, Popong pun mempersilahkan kepada sekretariat jenderal DPR RI untuk membacakan petikan keputusan KPU RI mengenai anggota DPR RI.
"Adapun acara pokok rapat paripurna adalah pengucapan sumpah dan janji anggota DPR RI masa bakti 2014 2019. Sebelum memulai pengucapan sumpah dan janji para anggota DPR RI kami persilakan saudara sekretariat jenderal bacakan petikan keputusan KPU RI. Kami persilakan," kata dia.
Popong sendiri terlihat tidak canggung memimpin acara yang maha penting itu yang dihadiri Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono, presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla, dan tamu dari negara sahabat.
Walau sudah renta, suara Popong terdengar jelas dan nyaring. Sumpah dan janji DPR RI akan diambil oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali.
Saat pengucapan Popong dan anggota termuda Ade Rezki Pratama kelahiran Bukittinggi 8 November 1988 (26 tahun) meminta izin untuk meninggalkan kursi pimpinan.
"Kami mohon izin, yuk" kata Popong seraya menggandeng Ade yang masih sangat muda itu. Melihat adegan layaknya nenek dan cucu itu, para hadirin pun tertawa lepas.