TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para ketua umum partai, petinggi hingga pimpinan DPR yang baru terpilih, mengikuti rapat tertutup di kediaman Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), Jalan Mangunsakoro No 42, Menteng, Jakarta, Sabtu (4/10/2014), malam.

Pertemuan ini membahas strategi dan komposisi lima kursi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan 'diperebutkan' para anggota DPR dari KMP Prabowo-Hatta dan anggota DPR dari Koalisi Indonesia (KIH) Jokowi-JK di Gedung DPR/MPR RI pada Senin (6/10/2014) lusa.

"Yang akan dibahas sebetulnya ngobrol-ngobrol aja. Kebetulan ARB (Aburizal Bakrie) baru pulang dari luar negeri. Kemudian ini persiapan untuk menghadapi hari Senin nanti, untuk MPR. Nanti kita lihat," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR yang baru terpilih, Fadli Zon, setiba di kediaman Ical.

Pantauan Tribun, gema takbir dalam rangka Hari Raya Idul Adha terdengar saling sahut-menyahut di tempat pertemuan para petinggi parpol KMP ini. Bahkan, sejumlah anak-anak dengan menaiki sepeda tampak mengumandangkan takbir di depan tempat pertemuan itu.

adli mengaku belum tahu, apakah rapat ini akan membahas jatah kursi pimpinan MPR untuk Partai Demokrat dan PPP.

"Belum tahu, ini baru mau diomongin," ujarnya.

Diketahui, Partai Demokrat secara tidak langsung sudah membantu KMP dengan melakukaan aksi walkout pada saat voting RUU Pilkada di DPR dan telah mendapat 'jatah' satu kursi Wakil Ketua DPR.

Sementara PPP yang sudah berkoalisi dengan Prabowo-Hatta sejak awal dan terus mendukung garis kebijakan KMP tidak mendapatkan 'jatah' kursi tersebut.

"(Tentang komposisi kursi MPR) yah kami mau berunding lah, karena kami koalisi tentu harus musyawarah," jelas Fadli.

Belum diketahui komposisi atau paket nama yang akan diusulkan pihak KMP Prabowo-Hatta untuk memenangkan kursi pimpinan MPR nanti.

Yang jelas, sebelumnya para anggota DPR dari koalisi pimpinan Prabowo-Hatta tersebut sudah menyapu bersih lima kursi pimpinan DPR.

Saat ini, pertemuan yang dihadiri oleh Ical, Prabowo Subianto, Hatta Rajasa dan para petinggi parpol KMP ini masih berlangsung tertutup untuk media.