Siswa SDN Pondok Jagung 1 Histeris Usai Menang Kompetisi Dokter Kecil
Fazilah Rizki Ramadhani, Agung Laksono Bintang Pamungkas, Najira Awlia Abrar dan Razzan Indrana Putra berteriak histeris.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fazilah Rizki Ramadhani, Agung Laksono Bintang Pamungkas, Najira Awlia Abrar dan Razzan Indrana Putra berteriak histeris. Mereka lantas berpelukan satu sama lainnya.
Keempat siswa SDN Pondok Jagung 1 Tangerang histeris setelah dinyatakan sebagai pemenang area Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi setelah dinyatakan sebagai pemenang kompetisi Dokter Kecil - Mahir Gizi. Sehat Dimulai dari Sekolahmu.
Event diselenggarakan Nestlé DANCOW Enriched bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) dan Kementerian Pendidikan Nasional RI.
Pemenang kedua diraih oleh para siswa dari SDN Limus Nunggal 01 Bogor, dan MI Yapita Depok. Sementara untuk DKI Jakarta yang dinyatakan sebagai pemenang adalah siswa-siswi dari SDN Utan Kayu 17 PG, Juara II SDN Tebet Barat 08 - PG dan juara III : SDN Cilincing 04 - PT.
Penganugerahan tersebut diberikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Dr. H. Saefulloh, MPD bersama Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Arshad Chaudhry di Balai Kota DKI Jakarta, belum lama ini.
Direktur Dairy Business Unit PT Nestlé Indonesia Windy Cahyaning Wulan menyatakan, kompetisi ini mendorong para siswa menjadi agen perubahan di sekolah mereka khususnya di bidang nutrisi, kesehatan dan kebersihan diri.
Disebutkan Mahir Gizi merupakan bagian dari Caravan Gizi DANCOW, telah berjalan selama 7 tahun dan telah melibatkan 559 ribu anak dari 1.090 Sekolah Dasar, termasuk 4.400 Dokter Kecil - Mahir Gizi di 31 kota di Indonesia.
Kompetisi Sehat dimulai dari Sekolahmu 2014 yang dimulai pada bulan April hingga Juli diikuti oleh 400 siswa dan 100 Guru Pembina dari 100 sekolah dasar dari 10 kota di Indonesia seperti Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Manado, Jogjakarta, Aceh dan Balikpapan.
“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini kami menggunakan 12 modul audiovisual dengan masa implementasi program selama 3 bulan," katanya.
Pendekatan pelatihan yang dilaksanakan menjadi lebih menyenangkan bagi para dokter kecil karena dengan materi audio visual materi bisa ditampilkan secara lebih menarik dan singkat namun sangat informatif.
"Kami juga memperkaya program ini dengan menambahkan kegiatan kantin sehat bagi para siswa,” ujar Windy.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.