Sprindik Setya Novanto Hoax, Golkar Minta Tidak Ada Pembunuhan Karakter
Partai Golkar menyatakan surat perintah dimulainya penyidikan (Sprindik) Ketua DPR periode 2014-2019 Setya Novanto adalah palsu.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menyatakan surat perintah dimulainya penyidikan (Sprindik) Ketua DPR periode 2014-2019 Setya Novanto adalah palsu. Dalam surat itu nama Setya dikaitkan dengan dugaan penerimaan hadiah pada proyek PON Riau.
"Itu hoax," kata Wasekjen Golkar Lalu Mara Stariawangsa ketika dikonfirmasi, Selasa (7/10/2014).
Lalu meminta semua pihak untuk menghormati keputusan DPR yang memilih Setya Novanto sebagai Ketua.
"Tidak dengan melakukan pembunuhan karakter seperti ini," imbuhnya.
Ia mengatakan persoalan pemilihan pimpinan DPR ada yang setuju maupun tidak. Namun bila keputusan sudah diambil, maka semuanya harus menerima dan menghormati keputusan tersebut.
"Sekarang saat kita mendukung sekaligus mengawasi kinerja Pak Setya Novanto dan kawan-kawan. Bukan malah melakukan provokasi dengan pembunuhan karakter seperti ini," ujarnya.
Seperti diberitakan beberapa media nasional sejak pagi tadi, dalam Sprindik palsu yang beredar tercantum tiga nama penyidik yakni Bambang Sukoco, Heri Muryanto, dan Salmah, serta dikukuhkan oleh tanda tangan (palsu), Bambang Widjojanto. Tertulis juga, dalam Sprindik Hoax tanggal terbitnya surat yakni 25 September 2014.