Nurhayati Assegaf Dicalonkan Jadi Presiden Parlemen Dunia
Dicalonkannya Nurhayati sebagai presiden IPU karena mantan Ketua Fraksi Demokrat di DPR itu dinilai memiliki pengalaman yang luas.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Fraksi Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf dicalonkan menjadi presiden parlemen dunia atau Inter Parlementary Union (IPU) untuk periode 2014-2019. Organisasi parlemen dunia itu beranggotakan 164 negara dan satu-satunya organisasi parlemen dunia yang dapat disetarakan dengan PBB di level pemerintah.
Dicalonkannya Nurhayati sebagai presiden IPU karena mantan Ketua Fraksi Demokrat di DPR itu dinilai memiliki pengalaman yang luas. Nurhayati pernah memegang jabatan presiden Komite Koordinator Perempuan Parlemen untuk periode 2010-2012 dan 2012-2014.
Nurhayati mengaku sangat berterima kasih dirinya dicalonkan sebagai presiden IPU. Dirinya pun meminta doa restu dari seluruh masyarakat Indonesia agar mampu menjalankan tugas barunya jika terpilih menjadi presiden IPU.
"Tentu ini tidak mudah. Karena bersaing dengan Australia, Maladewa dan Bangladesh. Tapi persaingan itu biasa," kata Nurhayati di gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Nurhayati menuturkan, dirinya memiliki visi memperbaharui komitmen parlemen untuk terlibat dengan publik yang lebih luas. Dirinya juga akan mempromosikan dialog untuk menyelesaikan konflik.
"Itu sesuai misi utama IPU menjadi penegak perdamaian dan demokrasi," katanya.