Koalisi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tantang Uji Publik Calon Rektor
Koalisi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengaku kecewa atas pemilihan rektor UIN Syarif Hidayatullah.
Penulis: Y Gustaman
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, CIPUTAT - Koalisi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengaku kecewa atas pemilihan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014-2019, karena dalam prosesnya tidak melibatkan mahasiswa sama sekali, bahkan cenderung ditutupi oleh panitia penyelenggara pemilihan.
"Kami perwakilan BEM Fakultas se-UIN Jakarta bahkan sudah menunggu sejak pagi hari agar ada pertemuan antara mahasiswa dengan calon rektor, namun kenyataanya tidak digubruis oleh penyelenggara," ujar juru bicara Koalisi Mahasiswa UIN (KMU), Sintia Aulia Rahmah di Jakarta, Selasa, (14/10/2014).
Sintia menambahkan, mahasiswa mendesak adanya uji publik untuk calon rektor agar orientasi pilrek tidak hanya kekuasaan semata melainkan mahasiswa ingin pula mengetahui cetak biru pembangunan UIN ke depan dari masing-masing calon.
"Kami menantang rektor terpilih untuk menandatangani kontrak politik yang diajukan mahasiswa, agar kinerja rektor bisa dikontrol," tegas Presiden BEM Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
Menurut Sintia, buruknya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kebijakan yang dibuat oleh rektor selama ini membuat universitas seperti tuhan yang kebal atas kritik mahasiswa.
"Rektor terpilih harus mengakhiri tradisi buruk ini dengan cara menggandeng mahasiswa dalam setiap kebijakan universitas, bisa pula mengandeng KPK untuk konsultasi agar visi transparansi dan akuntabilitas UIN terwujud," Pungkasnya.
Seperti diketahui, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar pemilihan rektor untuk periode 2014-2019 pada Selasa (14/10), pukul 09.00-12.45 wib di ruang Diorama UIN Syarif hidayatullah Jakarta secara tertutup.
Pilrek tersebut diikuti oleh tiga orang calon dengan perolehan suara sebagai berikut, Prof. Dr. H. Amin Suma, SH MH MM memperoleh 11 Suara, Prof. Dr. Dede Rosyada MA 43 suara dan Prof. Dr. Jamhari MA mendapatkan 38 suara dari 92 suara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.