Syukuran Rakyat Perkuat Semangat Gotong Rakyat Indonesia
"Inilah momentum untuk menumbuhkan lagi semangat gotong royong, kekerabatan dan persaudaraan sesama warga Indonesia."
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada 20 Oktober 2014, seluruh rakyat Indonesia akan mengadakan syukuran dan selamatan dilantiknya Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019. Rakyat dipersilakan menyelenggarakan syukuran dan selamatan sesuai adat dan tradisi daerah masing masing.
Yang bertradisi Jawa silakan tumpengan, yang Batak, Papua, Bugis dan lain sebagainya bisa merayakannya dengan berbagai macam adat istiadatnya. Mari jadikan hari pelantikan presiden di 2014 kali ini sebagai momentum dan sarana mempererat persaudaraan, silaturahmi.
"Inilah momentum untuk menumbuhkan lagi semangat gotong royong, kekerabatan dan persaudaraan sesama warga Indonesia. Tunjukkan kepada dunia rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Timor sampai Talaud masih kokoh dalam persatuan dan siap untuk bangkit, bersatu membangun negeri," ujar Ketum Jaringan Kemandirian Nasional Iwan Dwi Laksono, Minggu (19/10/2014).
Menurutnya, saatnya saat ini rakyat Indonesia membuktikan perseteruan politik yang telah berlalu dalam Pemilu Presiden 2014 lalu hanyalah sebuah proses biasa yang tidak boleh memecah belah rakyat Indonesia. Menyatunya rakyat dalam selebrasi besok menunjukkan rakyat telah bersatu.
"Rakyat punya kekuatan untuk melakukan gerakan persatuan dan kesatuan. Yang penting bagi rakyat adalah terwujudnya pembangunan ekonomi yang adil dan merata. Rakyat tidak butuh drama perseteruan dan saling sikut antar parpol dan koalisi di parlemen," imbuhnya.
"Jika anggota-anggota dewan itu tidak bisa memberi contoh yang baik untuk membangun kerjasama antara legislatif dan eksekutif, maka rakyatlah yang akan bergerak mengambil sikap dan inisiatif memberi contoh kepada elit-elit yang berseteru," tegasnya.
Masih kata Iwan, memperkokoh semangat Bhinneka Tunggal Ika, dengan mengutamakan persatuan di atas segala perbedaan membuat bangsa Indonesia menjadi kuat. Karenanya, semua orang harus menghilangkan dan menyingkirkan siapa pun yang tidak bisa menghargai perbedaan dan keberagaman.
"Kita tentang siapapun yang hanya mengutamakan kepentingan kelompok dan golongannya. Kita lawan siapapun yang berniat memecah belah bangsa ini," tutur Iwan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.