Pakar Politik dan Militer Ini Menangis saat Menyaksikan Pelantikan Jokowi
Saya ini ajarkan sejarah politik Indonesia, melihat tadi saya tak bisa menyembunyikan rasa haru, ini pertama kali kita melibatkan rakyat penuh suka
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang MPR dengan agenda Pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI menyedot perhatian warga. Bahkan tampak pemandangan warga menyambut rombongan Presiden dan Wakil Presiden di sepanjang jalan dari Gedung DPR MPR menuju kawasan Semanggi dan Bundaran HI.
Semarak suksesi kepemimpinan nasional ini membuat Pakar Politik dan Militer kawakan Salim Said menagis terharu di Studio Kompas TV, Senin (20/10/2014). Salim yang menjadi pembicara di program "Selamat Bekerja Jokowi-JK". Air mata mantan jurnalis itu menetes, suaranya serak dan berat. "Saya ini ajarkan sejarah politik Indonesia, melihat tadi saya tak bisa menyembunyikan rasa haru, ini pertama kali (peralihan pemerintahan, red) kita melibatkan rakyat dengan penuh suka cita," kata Salim
Sebagian besar stasiun televisi swasta menyiarkan secara langsung prosesi pelantikan, tak ketinggalan lembaga penyiaran publik TVRI mengarahkan kamera ke sidang MPR. Menurut Salim, beberapa peristiwa peralihan kekuasaan di negeri ini terjadi dalam suasana penuh ketegangan. "Dari Bung Karno (Presiden Soekarno) ke Pak Harto (Presiden Soeharto) juga tegang, bahkan butuh dua tahun," lanjut Salim.
Salim kemudian menguraikan bahwa setelah era Soeharto, memasuki era reformasi peralihan kekuasaan juga masih diwarnai ketegangan politik. Bahkan saat peralihan dari Presiden ke-5 RI Megawati ke Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono terjadi ketegangan hubungan di antara keduanya. "Saya terharu, dan berharap bangsa ini bersyukur kepada Tuhan karena tidak banyak bangsa di dunia bisa seperti ini," kata Salim.