Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TB Hasanuddin: Merekrut Remaja Menjadi Anggota BIN Tak Etis dan Rawan Dimanfaatkan

TB Hasanuddin yang juga mantan ajudan Presiden Habibie mengungkapkan merekrut remaja sebagai anggota BIN rawan dimanfaatkan

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in TB Hasanuddin: Merekrut Remaja Menjadi Anggota BIN Tak Etis dan Rawan Dimanfaatkan
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Mantan Wakil Ketua Komisi I DPR RI, yang juga menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BP Bapilu) PDI Perjuangan, TB Hasanuddin menyambangi Kantor Redaksi Tribun di Jakarta, Rabu (19/2/2014.) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar mengenai Gayatri Wailissa remaja yang menguasai 13 bahasa asing sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) menyebar di media sosial dan media online Sabtu (25/10/2014) di hari pemakamannya.

Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi pihak BIN mengenai kebenaran status Gayatri. Kepala BIN Marciano Norman belum mengangkat ponselnya saat dihubungi, Sabtu malam.Sementara itu Pengamat  Intelijen Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menilai tak etis bila benar BIN merekrut remaja dan dilatih tindakan-tindakan yang tergolong rahasia dan berbahaya. Termasuk di antaranya latihan menggunakan senjata api.

"Mengapa tak etis, karena usia seperti itu kan masih labil dan sangat tidak layak dan membahayakan, itu kan seorang pelajar," kata Hasanuddin kepada Tribunnews.com, Sabtu (25/10/2014).

TB Hasanuddin yang juga mantan ajudan BJ Habibie saat menjadi Wapres dan Presiden mengungkapkan merekrut remaja sebagai anggota BIN rawan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu. Menurutnya seorang remaja belum siap untuk direkrut dan diterjunkan untuk tugas-tugas intelijen. "Bagaimana kalau kemudian sesudah dilatih itu justru dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan tertentu," tanya mantan Anggota DPR RI itu.  

TB Hasanuddin mengakui bahwa tak ada hal baku dalam merekrut seseorang untuk tugas intelijen. Begitu pula dalam hal pertimbangan penguasaan belasan bahasa asing. "Tapi kembali lagi, yang direkrut itu untuk jangka panjang, orang yang sudah stablil kejiwaannya dan orang yang bisa membawahi diri melalui penelusuran psikostes," jelas Politisi PDIP itu.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas