Ketika Wartawan Kebingungan Jokowi 'Menghilang' dari Istana
Waktu pun berlalu, namun acara tak kunjung dimulai. Tanda tanya dan aneka spekulasi pun bermunculan di antara awak media
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sore itu, Selasa (28/10/2014), Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba "menghilang" dari istana kepresidenan. Berdasarkan agenda presiden yang diterima awak media, seharusnya pukul 14.00 WIB, Jokowi dijadwalkan menerima Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly ke Istana Merdeka.
Lima belas menit sebelum acara digelar, awak media yang biasa meliput agenda presiden pun diarahkan masuk ke sebuah ruangan yang berdekatan dengan wisma negara, dan berseberangan dengan Istana Merdeka.
Waktu pun berlalu, namun acara tak kunjung dimulai. Tanda tanya dan aneka spekulasi pun bermunculan di antara awak media.
"Kabarnya Pak Jokowi mau menjenguk Pak BJ Habibie." Ada pula yang berkomentar, "Pak Jokowi lagi tunggu Pak Laoly, karena kabarnya diundur jamnya."
Tiga puluh menit sebelum jam menunjukkan pukul 15.00 WIB, seorang staf biro pers memberikan informasi pertemuan presiden dengan Menkumham diundur pada pukul 15.00 WIB. Informasi itu memberikan kepastian awak media harus bergeser kembali ke ruang wartawan yang berada di kompleks luar Istana Negara.
Namun, tak berselang lama muncul kabar Jokowi meninggalkan istana kepresidenan. Tak ada informasi jelas kemana orang nomor satu di Indonesia itu pergi.
Spekulasi pun muncul kembali. Ada yang mengatakan menjenguk mantan presiden ketiga BJ Habibie ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta. Ada pula yang menyatakan ke Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Jokowi tidak menunjuk seorang juru bicara presiden. Awak media pun menjadi bingung harus kemana mengkonfirmasi Jokowi berada.
Sekitar pukul 15.35 WIB, Menkumham pun tiba di kompleks istana kepresidenan ditemani seorang staf. Wartawan pun masih belum mengetahui kemana Jokowi pergi.
Hingga sekitar pukul 15.45 WIB, rangkaian kecil kendaraan pasukan pengamanan presiden (Paspampres), yang terdiri empat mobil masuk ke dalam Kompleks Istana Merdeka, menjadi jawaban Jokowi memang lagi tidak berada di istana.
Berpakaian kemeja putih Jokowi keluar dari mobil sedan hitam, bukan berpelat Indonesia 1. Sesaat kemudian, kemana Jokowi pergi terkonfirmasi.
Ternyata Jokowi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal, di Jl. Gatot Subroto, Jakarta. Demikian konfirmasi dari Jokowi kepada wartawan.
"Tadi saya sidak ke BKPM. Tidak ikut tadi ya," konfirmasi Jokowi.
Jokowi pun menjelaskan tujuan sidak dilakukannya ke BKPM.
"Kita ingin membangun one stop service untuk perizinan yang tingkat nasionalnya. Artinya orang yang mau investasi tidak usah harus ke kementerian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 ke BKPM. Enggak usah seperti itu. satu tempat saja cukup," tegas mantan gubernur DKI jakarta ini.
Saat sidak, Jokowi sempat berdialog dengan petugas dan investor yang tengah mengurus perizinan di BKPM. Dinilai proses perizinan masih relatif lama.
"Tadi ke BKPM memastikan pelayanannya seperti apa. Saya tanya ke beberapa pemohon, baik PMD, PMA (penanam modal asing), baik yang urus izin. Kalau lihat penampilan kantor sekarang sudah baik. Tapi kalau kecepatan pelayanan masih harus diperbaiki lagi," jelasnya.
Inilah pengalaman sidak pertama Jokowi sejak dilantik menjadi presiden pada Senin pekan lalu.