Survei SMRC: Meski Evalusi Publik Menurun Dukungan Terhadap Jokowi Masih Kuat
Masyarakat berdasarkan hasil survei menurut Jayadi tetap optimis terhadap Jokowi yang akan membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil riset dari Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengenai eavaluasi publik terhadap kondisi negara dari sisi politik, hukum, dan ekonomi terus menurun, namun dukungan terhadap presiden Jokowi tetap kuat.
Eavaluasi masyarakat pasca pilpres cenderung negatif namun berdasarkan riset dukungan kepada Jokowi tetap kuat," ujar peneliti SMRC, Jayadi Hanan, di Hotel Sari Pan Pacifik, Thamrin, Jakarta, Rabu (29/10/2014).
Masyarakat berdasarkan hasil survei menurut Jayadi tetap optimis terhadap Jokowi yang akan membawa Indonesia menjadi lebih baik.
"Kalau kita tanya masyarakat apakah optimis terhadap Jokowi jawabannya sangat yakin Jokowi akan mampu memberikan keadaan yang membawa Indonesia lebih makmur sejahtera bahkan membawa pertumbuhan ekonomi diatas 7 persen," ujar Jayadi.
Jayadi mengatakan bersasarkan riset yang dilakukan, masyarakat yang memiliki sikap optimis tersebut bukan lah pendukung Jokowi-JK pada Pilpres yang lalu saja melainkan beragam dan keseluruhan.
"Yang merasa optimis sebesar 74,5 persen, dan kondisinya tidak terbelah tidak hanya di pendukung Jokowi saja. Bisa dilihat dari demografi survei, ada Laki laki, perempuan, masyarakat desa dan kota atau dari latar belakang pendidikan," ujar Jayadi
Jayadi mengatakan dukungan publik yang kuat tersebut menjadi penting dalam konteks kepresidenan. Menurut Jayadi Diberbagai negara yang pemerintahnya menjadi minoritas di parlemen, menggunakan kekuatan publik untuk mengimbanginya.
"Jokowi menghadapi tantangan besar dalam memastikan dukungan di parlemen , dengan asumsi dukungan itu penting untuk kebijakan. Dalam sistem presidensial , presiden yang kurang mendapatkan dukungan diparlemen membutuhkan dan menggunakan dukungan publik," ujar Jayadi.
Riset SMRC dilakukan pada rentang waktu 2-4 Oktober 2014 denan melibatkan 1.520 responden yang dipilih secara multistage random sampling (acak). Margin of error dalam riset 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode riaet menggunakan wawancara tatap muka.