Hidayat Nur Wahid Tanggapi Rencana Renovasi Gedung DPR
"Intinya menurut saya dilihat dulu pada kebutuhannya," kata Hidayat.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menilai wacana penambahan ruang dan fasilitas di Gedung DPR oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) perlu kajian studi.
"Kalau membahas program didasarkan pada kajian semacam studi kelayakan, pastinya mereka (sudah), mestinya anda tanya ke mereka," kata Hidayat kepada wartawan di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jumat (31/10/2014).
Menurutnya, jika dirujuk pada ketentuan UU MD3 yang baru memang ada penambahan tenaga ahli. Dirinya menilai penambahan tenaga ahli itu memerlukan ruang tambahan.
"Intinya menurut saya dilihat dulu pada kebutuhannya. Itu tentu BURT sudah lebih detil, segala sesuatu dikaitkan dengan kebutuhanya. Apa perlunya, menambah atau memaksimalkan yang ada," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga Roem Kono mempertimbangkan penambahan ruangan di parlemen. Hal itu diutarakan Roem Kono setelah meninjau sejumlah ruangan yang ada di Gedung DPR, Jakarta.
"Penambahan ruangan penting bukan hanya untuk fasilitas anggota," ujar Roem di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Roem Kono mengatakan BURT membantu untuk membangun citra DPR periode 2014-2019 termasuk dengan penambahan sejumlah ruangan baru.
Wasekjen Golkar menilai sejumlah fasilitas dan ruangan di DPR yang tak layak sehingga perlu adanya perbaikan atau pembangunan baru.
"Kita ini dalam upaya membangun citra DPR. Meja dan kursi tahun 80 an masih dipakai, kalau ada tamu dari luar negeri kan lihat kita," ujarnya.
Fasilitas, kata Roemkono, juga perlu ditambah. Sebab, anggota dewan memiliki tenaga ahli sehingga membutuhkan ruangan yang cukup.
"Fasilitas, luasnya (ditambah) mereka bawa tenaga ahli, relawan yang datang, mereka bejejer di lorong-lorong." "Yang ada sekarang tiap anggota 4x7meter. Sarana dan prasarana, utilitas masak satu toilet dipakai sampai 8-9 orang," katanya.
Roem juga melihat museum dan perpustakaan DPR perlu diperbaiki.
"Memperbaiki citra DPR. Dihuni 560 orang. Masa kalah sama BPK, yang anggotanya cuma 9 orang luas bangunannya separuhnya gedung ini. Mereka kan enggak banyak tamu," imbuhnya
Roem menuturkan kapasitas Gedung DPR saat ini tergolong sempit sehingga dinilai tak memenuhi kinerja anggota dewan.
"Menambah ruangan kan harus membangun, masa cuma patok-patok saja," kata Roem.