Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Alasan Koalisi Merah Putih Masih Solid Sampai Sekarang

"Tidak ada sesuatu yang harus mereka pertahankan," tutur Yunarto di kawasan Kemang, Jakarta, Minggu (2/11/2014)

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ini Alasan Koalisi Merah Putih Masih Solid Sampai Sekarang
TRIBUNNEWS.COM/ HERUDIN
Elit-elit politik geng Koalisi Merah Putih. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pengamat Politik Yunarto Wijaya mengatakan seharusnya Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung Prabowo-Hatta di Pilpres 2014 sudah mulai luntur alias tak solid lagi. Alasannya, yang menjadi tujuan terbentuknya koalisi ini telah tercapai yakni setelah alat kelengkapan di DPR sudah terbentuk.

"Seharusnya setelah pemilihan alat kelengkapan dewan sudah selesai  karena disitulah puncaknya, tidak ada sesuatu yang harus mereka pertahankan," tutur Yunarto di kawasan Kemang, Jakarta, Minggu (2/11/2014)

Namun menurut Direktur Eksekutif Charta Politica Indonesia itu soliditas KMP masih tampak hingga sekarang. Lantaran masih terdapat satu momentum besar yang membutuhkan solidnya koalisi ini.

"Ujiannya mungkin satu momentum besar lain yang bisa memaksakan KMP solid adalah uji Perpu (Pilkada), karena ketika mereka berbicara bagi-bagi kekuasaan, kemenangan mereka bisa menggagalkan perpu Pilkada langsung itu kekuatan bagi mereka (KMP)," ujar Yunarto

Namun hal tersebut menurut Yunarto tidaklah mudah. Pasalnya terdapat partai yang memiliki kepentingan berbeda. Partai tersebut sangat mungkin untuk berubah pikiran dalam uji Perpu Pilkada.

"Itu ada partai yang memiliki kepentingan berbeda yaitu partai Demokrat, mereka tidak mungkin membunuh sikap politik sang ketum (ketua umum Demokrat) SBY," kata Yunarto.

BERITA REKOMENDASI

Sehingga menurut Yunarto untuk melihat apakah koalisi yang awalnya dibentuk enam partai tersebut benar-benar permanen atau tidak adalah setelah uji Perpu Pilkada.

"Akan berhenti dengan sendirinya (Koalisi) , namun apakah cepat atau tidak tergantung satu momentum terakhir tersebut," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas