Sekretaris Fraksi Golkar Minta KIH Jangan Cengeng
Menurut Bambang, polemik terjadi karena sikap Presiden Joko Widodo.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo angkat bicara soal polemik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen.
Menurut Bambang, polemik terjadi karena sikap Presiden Joko Widodo. "Ini adalah karena keinginan Jokowi mau ramping. Yang kalah ini tidak diakomodir. Ini adalah tuah desain Jokowi sendiri. Sehingga bikin kekuatan baru di DPR," kata Bambang di Jakarta, Selasa (5/11/2014). (baca juga: JK: Kisruh di DPR karena Demokrasi yang Berlebihan )
Bambang mengatakan kubu Koalisi Merah Putih (KMP) sah di parlemen. Apalagi, pihaknya tidak meminta jatah menteri di kabinet. "Kalau kita bertarung menang ayo kita fight," tuturnya.
Ia mencontohkan Koalisi Merah Putih (KMP) hampir kalah dalam pertarungan pimpinan MPR. Apalagi, DPD dan PPP bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat.
Lalu, KMP melakukan perubahan strategi dengan mengajukan EE Mangindaan sebagai Pimpinan MPR. "Jadi jangan cengeng ini menyangkut kepiawain kita atur strategi," tuturnya.
Bambang mengaku kecewa dengan sikap pimpinan DPR menambah komisi untuk mengakomodir KIH. "Jangan ngambek disini coba hambat program-program Jokowi," tuturnya.
Menurut Bambang, komisi yang saat ini sangat cukup untuk mengakomodir. Ia menghimbau agar demokrasi tidak dikorbankan di DPR demi KIH.
"Ini bisa kena pasal makar. Karena bentuk tandingan. Kalau kita mau bikin pemerintahan tandingan juga bisa," ungkapnya.