KIH Minta Pimpinan Komisi Dikocok Ulang
Hendrawan Supratikno mengaku penyelesaian konflik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) mudah.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Senior PDIP Hendrawan Supratikno mengaku penyelesaian konflik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) mudah. Hal itu dapat dilakukan bila pembagian pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan dilakukan secara proporsional.
"Sebenarnya simple saja, kalo KIH kan inginnya pembagian AKD dilakukan secara proporsional. Jadi mudah sekali. Tidak perlu sulit-sulit, kalau kita mendepankan musyawarah mufakat selesai," tutur Hendrawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/11/2014).
Hendrawan pesimis bila konflik akan berakhir pada pekan ini. Apalagi, kata Hendrawan, pimpinan komisi tergantung kebersamaan. "KIH minta harus kocok ulang. Iya, harus kocok," ujarnya.
Keputusan rapat KIH yakni menyebar nama-nama anggota di komisi dan alat kelengkapan dewan. Kemudian diserahkan ke pimpinan fraksi. Setiap anggota juga diminta memulai rapat di komisi masing-masing.
"Yang terjadi kan sekarang dua-duanya tidak sah, bagaimana bisa berjalan. Berarti DPR lumpuh. Supaya jalan, semua harus musyawarah mufakat. Disana engga bisa bergerak karena tidak sah, kami juga terganjal," ujarnya.
Hendrawan mengatakan kedua kubu harus tulus dalam melakukan lobi-lobi politik. Bila tidak maka kesepakatan tidak akan terjadi.
"Pertama harus tulus, tanpa bekal ini kita masih penuh dengan serigala berbulu ayam atau domba," katanya.