Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TKI di Brunei Nekat Loncat dari Apartemen karena Sering Dimarahi Majikan

Potret buram nasib tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, ternyata belum berubah.

zoom-in TKI di Brunei Nekat Loncat dari Apartemen karena Sering Dimarahi Majikan
IST
Ilustrasi terjun 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Potret buram nasib tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, ternyata belum berubah. Bahkan, jumlah TKI yang bernasib buruk di negeri orang justru kian bertambah.

Termutakhir, nasib buruk menimpa Erni Purwantini (45), TKI asal Kepung Kediri, Jawa Timur. Ia terjatuh dari lantai tiga apartemen Askar Mentiri milik majikan di Brunei Darussalam.

Dirinya jatuh akibat ingin kabur, lantaran tak tahan kerap dimarahi dan dikunci dari luar oleh majikannya. Berita ini, sekaligus sebagai ralat dari berita Tribunnews.com sebelumnya yang menginformasikan Erni kabur karena kerap disiksa majikannya.

Buruh migran yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Brunei Darussalam ini, terjatuh dari lantai tiga apartemen majikannya, Minggu (16/11/2014). Akibatnya, ia mengalami patah kaki dan sejumlah luka lain.

"Saya mendapat informasi dari aktivis buruh migran, Starly, bahwa Erni baru lima bulan bekerja di sana. Karena jatuh, dia mengalami patah kaki dan sejumlah luka lain," kata Eva Kusuma Sundari, Selasa (18/11/2014).

Semula, kata dia, Erni hendak kabur dengan cara merambati dinding bertingkat apartemen tersebut. Upayanya itu sukses, dan Erni bisa turun hingga ke dinding lantai satu.

Berita Rekomendasi

Tapi sayang, sambung Eva, di dinding lantai satu itu tak lagi ada tempat Erni berpegangan. Alhasil, ia nekat melompat dan jatuh ke tanah.

"Dia sempat minta tolong, tapi tak ada yang mau menanggapinya. Karena tak lagi kuat bergelantungan, dia lompat. setengah jam kemudian, baru ada polisi dan ambulans datang. Dia dirawat di Hospital Ripas," terangnya.

Sang majikan yang berprofesi sebagai tentara kerajaan, terusnya, sempat menjenguk dan marah- marah kepada korban.

Berdasarkan informasi dari Starly, Eva menuturkan Erni bakal menjalani operasi memperbaiki kakinya yang patah

Pihak KBRI sendiri, papar Eva, sudah menjenguk korban pukul 22.30 WIB sekaligus melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian setempat.

Atas kejadian ini, Eva mengatakan, pihak BMI berharap hal ini bisa dicegah atau tidak terulang kembali seandainya KBRI dapat memantau keadaan TKI, salah satunya dengan membuka hotline.

"Apalagi di Brunei para TKI belum memperoleh hak libur sehingga risiko isolasi merupakan problem serius yang harus diperjuangkan Pemerintah Indonesia sebgai bagian perlindungan TKI,"katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas