Wasekjen Hanura: Naikkan Harga BBM Cermin Pemerintah Malas Cari Solusi
Menurut Kris, kebijakan tersebut awal yang pahit, seharusnya Jokowi kreatif. Bila hanya menaikkan harga BBM tidak ada beda dengan Presiden sebelumnya.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan Presiden Joko Widodo menaikkan harga BBM dikritik Wasekjen Hanura Kristiawanto. Meskipun, Hanura tergabung dalam partai pendukung pemerintah.
"Pemerintahan Jokowi harusnya mempersiapkan alternatif terlebih dahulu dan tidak terburu-buru menaikkan harga BBM, kenaikan harga BBM dampaknya sangat luas, rakyat kecil yang akan jadi korban secara langsung, karena pasti akan berimbas pada naiknya sembako," kata Kristiawanto melalui pesan singkat, Selasa (18/11/2014).
Selain itu, ia juga melihat situasi politik masih sangat dinamis dan labil. Hal ini akan berdampak juga pada iklim investasi. Harusnya, lanjut Kris, kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak perlu mendengarkan pandangan wakil rakyat.
"Kalau perlu Presiden blusukan tanya langsung pada rakyat bagaimana suara hati nurani rakyat jika BBM naik?. Ciri khas sekaligus strategi blusukan Jokowi harusnya digunakan dalam mengambil kebijakan yang dampaknya dirasakan langsung oleh Rakyat," ungkapnya.
Menurut Kris, kebijakan tersebut awal yang pahit, seharusnya Jokowi kreatif. Bila hanya menaikkan harga BBM tidak ada beda dengan Presiden sebelumnya.
Ia pun menilai masih banyak solusi yang bisa dicari selain menaikkan harga BBM misalkan memastikan tidak ada mafia minyak atau penyelundup BBM, dan mengurangi oktan BBM.
"Tidak hanya mengurangi subsidi. Inilah cermin pemerintahan yang malas mencari solusi," katanya.