Presiden Jokowi Pantau Bentrok Sampai Subuh
Berulangnya bentrokan anggota Yonif 134/TS dan anggota Brimobda Kepri mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi .
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Berulangnya bentrokan anggota Yonif 134/TS dan anggota Brimobda Kepri mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi .
Menurut Sekretaris kabinet Andi Wijayanto yang ikut mendampingi presiden Jokowi, mulai pukul 22:30 WIB, terus memantau perkembangan demi perkembangan mengenai bentrokan tersebut hingga menjelang subuh
"Presiden langsung telfon Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo yang berusaha memediasi konflik. Presiden memberikan dukungan, apresiasi atas upaya mediasi konflik tersebut. Itu sekitar pukul 22:30 WIB hingga 23:00 WIB malam," ungkap Andi kepada wartawan di kompleks kantor presiden, jakarta, Kamis (20/11/2014).
Bukan itu saja, Andi mengisahkan, paling tidak hingga Kamis (20/11/2014) pukul 01:30 WIB, Jokowi terus berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno.
Presiden langsung mengeluarkan beberapa langkah-langkah konkrit menangani bentrokan yang pecah Rabu (19/11-2014) kemarin.
Atas arahan presiden, MenkoPolhukam pun memerintahkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo untuk segera ke Batam.
"KSAD seingat saya mendarat di Batam pukul 00.30 WIB pagi, sudah sampai di lokasi didampingi pangdam I Bukit Barisan. Dipantau terus oleh presiden. setahu saya interaksi kami sampai jam setengah dua pagi. Pagi-pagi menko polhukam lapor ke presiden mengenai apa yang sebenarnya terjadi. KSAD sudah disana, pangdam sudah disana, kapolri sudah hadir hari ini," ujarnya.
Dalam perintahnya kepada KSAD, Kapolri dan wakil gubernur Kepulauan Riau, Presiden Jokowi meminta adanya solusi permanen agar tidak terjadi terus dan merembetnya bentrokan TNI Vs Brimob Polri di daearah lain.
"Presiden meminta solusi permanennya seperti apa. Untuk solusi konkrit, kita lagi menunggu cek dilapangan apa yang terjadi? Kenapa para prajurit TNI dan Polri mudah untuk panas. Dan untuk itu diminta data lapangannya," jelas Andi.
"Mereka diminta kordinasi dulu dengan Menkopolhukam. Setelah itu dalam dua tiga hari ini akan memberikan laporan ke presiden," Andi menegaskan.