Jusuf Kalla: Kalau Golkar Pecah Situasi Politik Indonesia Bahaya
"Golkar harus tetap bersatu, karena kalau Golkar pecah tentu membahayakan situasi perpolitikan kita di dalam negeri," ujar JK.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap dinamika di tubuh partai beringin tak sampai memecah soliditas kader, meski saat ini ada dua kubu yang pro dan kontra pelaksanaan Munas IX Golkar.
"Golkar harus tetap bersatu, karena kalau Golkar pecah tentu membahayakan situasi perpolitikan kita di dalam negeri," ujar JK sebelum meninggalkan Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2014).
JK yang juga mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengungkapkan sebaiknya para pengurus partai mengakomodir kepentingan dua kubu yang saling mengajukan pelaksanaan jadwal munas mendatang.
"Kami mengharapkan Golkar tetap bersatu, tapi saling mengakomodasi kedua belah pihak," imbuhnya.
Dinamika Golkar saat ini terpecah menjadi dua kubu yakni Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Aburizal cs kekeuh munas dilaksanakan di Bali 30 November sampai 3 Desember 2014. Kubu Agung memilih munas Januari 2015.